Mohon tunggu...
AL AZHAR ASY SYARIF SUMUT
AL AZHAR ASY SYARIF SUMUT Mohon Tunggu... Official Pemberitaan Sekolah Islam Masa Depan Al-Azhar Asy-Syarif Boarding School Sumatera Utara (AAIBS)

Official Pemberitaan Sekolah Islam Masa Depan Al-Azhar Asy-Syarif Boarding School Sumatera Utara (AAIBS)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengintip Cahaya di Kelas XII Sutayta Al Mahamali Bersama Wali Kelas Inspiratif Ustadzah Novira Ramadhani, S.Pd

11 Oktober 2025   10:25 Diperbarui: 11 Oktober 2025   10:25 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengintip Cahaya di Kelas XII Sutayta Al Mahamali Bersama Wali Kelas Inspiratif Ustadzah Novira Ramadhani, S.Pd (Foto: AAIBS)

Di kelasnya, disiplin dan kasih sayang berjalan beriringan. Setiap peraturan dipahami bukan sebagai batasan, melainkan sebagai panduan untuk hidup harmonis bersama. Ketika santriwati melakukan kesalahan, mereka diberi kesempatan untuk belajar dari pengalaman itu, dengan bimbingan lembut dari wali kelas. Pendekatan ini menumbuhkan rasa tanggung jawab, empati, dan kemandirian pada santriwati, sekaligus memperkuat ikatan emosional antara guru dan murid.

Dengan metode ini, Ustadzah Novira berhasil menciptakan suasana belajar yang tidak hanya tertib dan disiplin, tetapi juga hangat, aman, dan mendukung pertumbuhan pribadi setiap santriwati. Ia percaya bahwa disiplin yang disertai kasih sayang adalah fondasi bagi santriwati untuk berkembang menjadi pribadi yang beradab, percaya diri, dan siap menghadapi tantangan di luar lingkungan sekolah.

Mengintip Cahaya di Kelas XII Sutayta Al Mahamali Bersama Wali Kelas Inspiratif Ustadzah Novira Ramadhani, S.Pd (Foto: AAIBS)
Mengintip Cahaya di Kelas XII Sutayta Al Mahamali Bersama Wali Kelas Inspiratif Ustadzah Novira Ramadhani, S.Pd (Foto: AAIBS)

Saat Cahaya Prestasi Tumbuh: Dari Ide Sederhana ke Panggung Nasional

Ada satu momen yang selalu membuat mata Ustadzah Novira berbinar: ketika santriwatinya berhasil mengukir prestasi nasional di ajang National Youth Invention and Innovation Award. Bagi beliau, itu bukan sekadar kemenangan, melainkan bukti bahwa ketekunan, kreativitas, dan bimbingan yang penuh kasih dapat melahirkan hasil luar biasa.

Ustadzah Novira masih ingat bagaimana semuanya bermula. Suatu pagi, di sela-sela jam pelajaran, terjadi percakapan santai tentang kehidupan sehari-hari dan masalah yang mereka temui di sekitar lingkungan sekolah. "Santriwati sering bertanya, 'Bu, bagaimana ilmu yang kita pelajari bisa memberi solusi nyata?' Dari pertanyaan sederhana itulah lahir ide-ide kreatif yang menakjubkan," katanya. Dari diskusi itu, mereka merancang obat kumur alami dari bahan herbal dan lilin aromaterapi untuk membantu insomnia, sebuah inovasi sederhana namun bernilai tinggi.

Namun, perjalanan menuju panggung nasional bukan jalan mudah. Puluhan percobaan gagal, formula yang harus diperbaiki berkali-kali, laporan penelitian yang harus direvisi hingga beberapa kali, dan lelah fisik maupun mental yang tak terhitung jumlahnya menjadi bagian dari proses. Banyak santriwati sempat merasa putus asa, namun dukungan Ustadzah Novira selalu hadir di saat-saat kritis. Ia duduk bersama mereka, menenangkan saat frustrasi datang, dan memberikan semangat ketika motivasi mulai menurun. "Saya hanya menuntun, mereka yang bekerja keras, mencoba lagi, dan tidak menyerah," ujarnya.

Lebih dari sekadar teknik atau strategi, Ustadzah Novira menekankan pentingnya mental juang dan ketulusan hati. Ia selalu mengingatkan santriwati bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar, bukan akhir dari perjalanan. Dalam setiap kegagalan, ada pelajaran yang berharga: bagaimana bersabar, bagaimana memperbaiki kesalahan, dan bagaimana tetap percaya diri untuk mencoba kembali.

Ketika hari pengumuman tiba, kegembiraan dan kebahagiaan membuncah. Para santriwati menerima piala dan penghargaan, namun yang lebih berharga bagi Ustadzah Novira adalah proses panjang yang telah mereka lalui. "Yang membuat saya bangga bukan pialanya, tapi proses mereka yang luar biasa. Mereka belajar dari kegagalan, berdoa dalam kelelahan, dan akhirnya menuai hasil dengan penuh kebahagiaan," ujarnya dengan mata berkaca.

Bagi Ustadzah Novira, momen ini adalah bukti bahwa pendidikan sejati bukan sekadar mengejar hasil atau prestasi, tetapi membentuk karakter, kesabaran, dan semangat pantang menyerah. Ia percaya, pengalaman ini akan membekali santriwati untuk menghadapi tantangan lebih besar di masa depan, dengan keberanian, kreativitas, dan hati yang tulus.

Prestasi ini juga menjadi inspirasi bagi seluruh kelas. Kisah tentang perjuangan, kesabaran, dan kegigihan santriwati mengajarkan bahwa ide sederhana bisa berkembang menjadi karya besar jika dibarengi kerja keras, bimbingan yang tepat, dan ketulusan. Dan itulah makna sesungguhnya dari pendidikan: bukan sekadar hasil, tapi perjalanan panjang yang menumbuhkan mental juang, ketulusan, dan karakter yang kuat dalam diri setiap santriwati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun