Target Besar: Lolos Nasional dan Masuk ITB
Target utama Adhitya bukan hanya lolos nasional, tetapi juga menjadi juara. Ia ingin mempersembahkan prestasi tersebut untuk sekolah, orang tua, guru, serta teman-temannya. Lebih jauh, ia berharap capaian ini membuka peluang masuk Institut Teknologi Bandung (ITB), Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara melalui jalur prestasi.
"Dengan memperoleh prestasi di tingkat nasional, saya akan memiliki peluang yang lebih besar untuk diterima di kampus impian saya dengan jalur prestasi/undangan, misalnya jalur SNBP," ujarnya penuh semangat.
Pesan Inspiratif
Adhitya juga memberikan pesan khusus untuk teman-temannya yang mungkin belum berhasil lolos ke tahap provinsi.
"Teruntuk teman-teman yang belum rezekinya untuk lolos OMI Provinsi, kalian jangan berkecil hati dan tetap jaga jiwa championship-nya, siapa tahu kalian mendapatkan yang lebih baik dari event ini."
Dukungan dari Madrasah dan Keluarga
Prestasi Atilla dan Adhitya tentu tidak lepas dari dukungan para guru, orang tua, dan seluruh keluarga besar MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumut. Lingkungan belajar yang kondusif, bimbingan intensif dari guru-guru, serta dukungan moral dari teman-teman sekelas menjadi modal penting bagi keduanya.
Madrasah juga menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi para santri yang mengikuti ajang bergengsi seperti OMI. Hal ini sejalan dengan visi lembaga untuk melahirkan generasi Future Muslim Intellectuals yang unggul secara akademik, religius, dan berwawasan global.
Refleksi: OMI sebagai Ajang Mencetak Generasi Unggul
Kisah Atilla dan Adhitya menjadi cerminan bahwa OMI bukan sekadar kompetisi sains biasa, melainkan juga ruang pembentukan karakter, ketekunan, dan keikhlasan. Ajang ini mengajarkan bahwa perjuangan menuju prestasi harus disertai usaha keras, doa, serta dukungan lingkungan yang positif.