"Alhamdulillah, Mama datang," ungkap Anis dengan wajah berbinar.
Bagi seorang anak, doa ibu adalah kunci. Doa yang terucap lirih dari hati seorang ibu bisa menjadi jalan lapang bagi anaknya. Anis merasa lebih tenang, lebih percaya diri, karena ada ibunya di barisan depan, menatap penuh harapan.
Guru Tahfiz: Ustazah Bening
Perjalanan hafalan Anis semakin terarah sejak mendapat bimbingan dari Ustazah Bening, guru tahfiz yang membimbingnya pada semester ini. Meski baru sebentar, bimbingan beliau membuat Anis lebih disiplin dalam muroja'ah.
Ketika ditanya tips agar sukses dalam Jilsat, Anis menjawab singkat:
"Rajin muroja'ah, melancarkan hafalan, dan konsisten."
Kalimat sederhana yang sesungguhnya menggambarkan hakikat tahfiz: bukan soal cepat, tetapi soal istiqamah.
Antara Takut dan Harapan
Menjelang hari H, rasa gugup tidak bisa dihindari. Namun suport dan dukungan diberikan kepada Anis agar lancar hingga selesai.
Ketakutan itu wajar. Bahkan para ulama besar pun pernah merasakan gentar ketika diuji hafalan. Tetapi di balik rasa takut, ada harapan yang tumbuh: semoga setiap ayat yang ia lantunkan menjadi amal jariyah.