SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara, yang beralamat di Jl. Mahoni Pasar II, Bandar Klippa, Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20371, kembali menegaskan komitmennya dalam membentuk generasi muslim yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kokoh secara spiritual. Langkah konkret diwujudkan melalui pembentukan Science Club khusus untuk siswa kelas 7 dan 8 tahun ajaran 2025/2026, sebuah wadah eksplorasi sains yang terintegrasi kuat dengan nilai-nilai Islam.
Tujuan Mulia: Sains sebagai Jalan Mengenal PenciptaTujuan utama dibentuknya Science Club ini bukan sekadar meningkatkan prestasi akademik. Lebih dari itu, klub ini dirancang untuk menumbuhkan minat dan bakat siswa di bidang sains, sekaligus melatih cara berpikir kritis dan logis. "Kami ingin membentuk siswa yang kreatif, siap berprestasi, dan yang terpenting, memahami bahwa ilmu pengetahuan adalah jalan untuk mengenal kebesaran Allah SWT," jelas salah satu penggagas program.
Integrasi nilai Islam menjadi pembeda utama. Siswa diajak untuk mengamati fenomena alam sebagai ciptaan-Nya, menanamkan sikap jujur dan amanah dalam setiap eksperimen dan penelitian, serta menjadikan pengejaran ilmu sebagai bagian dari ibadah. "Sains dan iman harus berjalan seiring. Ilmu tanpa iman bisa membutakan, iman tanpa ilmu bisa lumpuh," tambahnya.
Seleksi Ketat demi Kualitas dan KomitmenMenghadapi antusiasme yang tinggi, panitia penyelenggara menerapkan seleksi khusus untuk tahun ajaran 2025/2026. "Peminat semakin banyak, sehingga kami membutuhkan siswa yang benar-benar serius, disiplin, dan siap mengikuti pembinaan intensif, baik untuk persiapan lomba maupun penelitian sains," ujar tim seleksi.
Proses seleksi dirancang dengan sangat adil dan transparan, memastikan kesetaraan antara siswa Ikhwan (laki-laki) dan Akhwat (perempuan). Kriteria utama meliputi: minat yang tulus pada sains, kemampuan berpikir logis, komitmen tinggi, dan akhlak yang mulia. Tahapannya pun terstruktur:
- Pendataan oleh wali kelas.
- Tes tertulis untuk mengukur pemahaman dasar dan logika.
- Wawancara dan presentasi untuk menilai minat, komunikasi, dan komitmen.
"Instrumen penilaian, soal, dan standar dibuat sama untuk semua. Pelaksanaan tes dan wawancara dipisah sesuai adab syar'i, namun penilaian tetap objektif dan setara berdasarkan rubrik yang jelas," jelas Ustadzah Tara Bunga, salah satu anggota tim seleksi. Tim seleksi ini solid, terdiri dari Guru Mata Pelajaran (GMP) IPA SMP-I Al-Azhar Asy-Syarif: Ustad Wibitri, Ustad Azmi, Ustadzah Tara Bunga, Ustadzah Ismi, Ustadzah Nur Afifah, dan Ustadzah Evi.
Kurikulum Praktis dan Aktivitas MenggugahKurikulum Science Club dirancang berbasis praktik dan proyek untuk menjaga semangat belajar siswa. Kegiatan unggulan meliputi:
- Kelas Olimpiade: Penguatan materi untuk persiapan berbagai ajang kompetisi sains.
- Presentasi Proyek: Melatih kemampuan riset dan komunikasi ilmiah.
- Outing Science: Pembelajaran langsung di lapangan untuk mengamati aplikasi sains.
- Science Riset: Membimbing siswa melakukan penelitian sederhana yang bermanfaat.
Untuk memastikan partisipasi aktif dan kenyamanan baik Ikhwan maupun Akhwat, pendampingan dilakukan secara seimbang. "Kami menerapkan pembagian kelompok kecil dan jadwal kegiatan yang terpisah namun setara. Pendampingan juga disesuaikan dengan gender, sehingga semua siswa merasa aman dan termotivasi untuk aktif," papar Ustadzah Tara.
Tantangan dan Solusi CerdasTantangan terbesar dalam penyelenggaraan Science Club di lingkungan sekolah Islam, menurut panitia, adalah menjaga keseimbangan minat dan jumlah peminat antara Ikhwan dan Akhwat, serta memastikan semua kegiatan tetap sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Solusinya diimplementasikan melalui:
- Sosialisasi Merata: Memastikan informasi mencapai semua siswa dengan cara yang menarik.
- Pendekatan Personal: Guru proaktif mendekati dan memberi motivasi kepada siswa yang berpotensi.
- Pembagian Kelompok Adil: Membentuk kelompok dengan komposisi yang seimbang.
- Pendampingan Sesuai Gender: Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
- Jadwal dan Metode Fleksibel: Menyesuaikan agar tidak bentrok dengan kegiatan lain dan tetap menarik.