Zahra juga meyakinkan bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil, sesuai pengalamannya sendiri:Â "Kakak percaya usaha kalian selama ini pasti akan berbuah manis nanti. Kalian adalah orang-orang hebat. Jangan takut berlebihan, tetap percaya diri."
Sebagai seorang muslimah, ia tidak melupakan dimensi spiritual dalam perjuangan: "Banyak-banyak berdoa, jalur langitnya jangan lupa karena kita butuh ridho Allah di setiap langkah kita."Â Ia juga mengingatkan pentingnya dukungan sosial dan spiritual:Â "Minta doa dari orang tua dan guru, restu mereka benar-benar berpengaruh dalam proses kita."
Terakhir, ia menyerukan semangat kebersamaan dan solidaritas:Â "Saling support satu sama lain yaa, kakak harap, endingnya kalian semua bakalan ngeluarin tangisan bahagia nanti saat pengumuman."Â Pesan ini menunjukkan kepedulian dan harapannya agar bukan hanya dirinya, tetapi seluruh adik kelasnya juga bisa merasakan kebahagiaan luar biasa saat diterima di perguruan tinggi impian.
Ia menutup dengan doa dan undangan khusus untuk mereka yang tertarik ke IPB:Â "Semoga kalian bisa menjadi orang yang sukses suatu hari nanti, see u on top adik-adik! Untuk adik-adik yang mau ke IPB, kakak tunggu disini yaaaa, see uuu!!"Â Pesan ini tidak hanya memotivasi, tetapi juga menawarkan dukungan dan rasa kekeluargaan dari seorang senior yang telah berhasil, siap menyambut adik-adiknya di kampus yang sama.
Integrasi Iman dan Ilmu, Fondasi Kesuksesan Generasi Muslim
Perjalanan Kak Zahra (Firyal) dari bangku MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara hingga diterima di jurusan Sains Biomedis IPB University adalah sebuah narasi inspiratif tentang integrasi harmonis antara pendidikan agama dan sains modern. Ia berhasil membuktikan bahwa fondasi keislaman yang kuat bukan penghalang, melainkan justru penguat dan pemberi makna dalam menempuh ilmu pengetahuan teknis. Ayat-ayat Al-Quran tentang alam menjadi sumber motivasi dan perspektif holistik dalam mempelajari biologi dan Kimia.
Kisahnya juga menyoroti pentingnya resiliensi dan kerja keras. Kegagalan di SNBP bukan akhir, tetapi awal dari perjuangan lebih gigih melalui SNBT. Ia menunjukkan bahwa kesuksesan sejati seringkali lahir dari rintangan dan justru memberikan kepuasan yang lebih dalam. Strategi belajar yang efektif, didukung oleh lingkungan sekolah yang kondusif dan guru-guru serta tentor yang berdedikasi tinggi, menjadi faktor penentu kemenangannya dalam persaingan ketat.
Keseimbangan antara akademik dan non-akademik yang ia terapkan dengan cerdas juga menjadi pelajaran berharga tentang manajemen waktu dan pengembangan diri holistik. Kegiatan organisasi bukan pengganggu, tetapi pelengkap yang membentuk karakter dan memberikan nilai tambah.
Di atas semua itu, perjalanan Zahra diperkaya oleh kehadiran sosok inspirator, baik dari keluarga (ayahnya) maupun sekolah (Ustadzah Iga), yang memberikan teladan, motivasi, dan dukungan tak ternilai. Pesan penuh semangat dan harapannya untuk adik-adik kelas menunjukkan kepedulian sosial dan keinginan untuk melihat generasi berikutnya juga bersinar.
Kisah Kak Zahra adalah bukti nyata bahwa lulusan madrasah, khususnya MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara, mampu bersaing dan unggul di bidang sains paling kompetitif sekalipun. Ia menjadi teladan bagaimana seorang muslim muda dapat menggabungkan iman, ilmu, dan integritas untuk meraih impian tertinggi dan berkontribusi pada kemajuan bangsa, khususnya di bidang kesehatan dan inovasi medis seperti yang ia cita-citakan. Perjalanan ini bukan hanya pencapaian personal, tetapi juga inspirasi bagi banyak pihak tentang potensi luar biasa yang dimiliki generasi muda Indonesia ketika iman dan ilmu berpadu dalam satu kesatuan utuh.