Mohon tunggu...
Taufik Alamsyah
Taufik Alamsyah Mohon Tunggu... Guru - Buruh Kognitif
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang tenaga pengajar yang hanya ingin mencurahkan pemikiran dan emosional dalam diri ke ranah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Apa itu Seni Teater?

1 Januari 2024   14:27 Diperbarui: 1 Januari 2024   14:29 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(KOMPAS.com/DIENDRA THIFAL RAHMAH)

4) Mengendalikan perasaan penonton seperti yang dilakukan oleh musik.

5) Melengkapi variasi. Melalui vokal, seorang aktor harus mampu menggalih kedalaman karakter tokoh dan nuansa dramatik sehingga mampu menggugah majinasi dan empati penonton

OLAH RASA

Pemeran teater membutuhkan kepekaan rasa. Dalam menghayatai karakter peran, semua emosi tokoh yang diperankan harus mampu diwujudkan. Oleh karena itu, latihan-latihan yang mendukung kepekaan rasa perlu dilakukan. Terlebih dalam konteks aksi dan reaksi. Seorang pemeran tidak hanya memikirkan ekspresi karakter tokoh yang diperankan saja, tetapi juga harus memberikan respon terhadap ekspresi tokoh lain. Banyak pemeran yang hanya mementingkan ekspresi yang diperankan sehingga dalam benaknya hanya melakukan aksi. Padahal akting adalah kerja aksi dan reaksi. Latihan olah rasa tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan kepekaan rasa dalam diri sendiri, tetapi juga perasaan terhadap karakter lawan main.

Latihan olah rasa dimulai dari konsentrasi, mempelajari gesture, dan imajinasi. Secara keseluruhan latihan dasar dalam teater sangatlah penting untuk menunjang penampilan aktor agar mudah untuk diarahkan oleh sutradara karena kator telah menjalani tahap latihan baik tubuh, suara dan rasa (Kumalasari, 2020, p.5). Dalam penelitian mengenai pembelajaran seni teater pada ekstrakurikuler ini siswa diharuskan untuk dapat memperagakan latihan olah rasa, olah vokal, olah tubuh sesuai yang telah diajarkan oleh guru/pelatih ekstrakurikuler.

Siswa memperagakan latihan secara berpasangan atau berkelompok, kemudian guru atau pelatih memberikan penilaian secara individu kepada setiap siswa, siswa membutuhkan konsentrasi yang penuh karena siswa harus melakukan latihan olah vokal, olah rasa, dan olah tubuh seperti yang telah diajarkan oleh guru atau pelatih ekstrakurikuler.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun