Salah satu alasan kenapa Idil menyarankan Presiden Jokowi untuk mengganti Puan, karena Menko PMK ini kerap menimbulkan kebijakan yang kontroversial ditengah - tengah masyarakat, salah satunya terkait blunder ketika meluncurkan website Revolusi Mental yang anggarannya ditaksir mencapai Rp140 miliar.
"Itu sebenarnya merusak kinerja pemerintahan," sambungnya.
Sejalan dengan Idil, Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan bahwa salah satu kunci Presiden Jokowi untuk menaikkan popularitasnya di masyarakat adalah dengan mengganti Puan Maharani sebagai Menko PMK. Menurut Hendri, keputusan Presiden Jokowi dengan mencopot Puan dapat menaikkan citra Presiden Jokowi sebagai pemimpin yang memiliki kendali penuh atas kekuasaan yang dimilikinya saat ini.
"Kalau Puan direshuffle,citra Jokowi naik lho. Sekarang gini, Puan sebagai menteri yang lebih layak direshufflekalau menurut responden, jika diikuti keinginan itu maka akan meningkatkan citra Jokowi," ungkap Hendri dalam sebuah diskusi Jelang Reshuffle Jilid 1 di Kedai Tjikini, Jakarta Pusat, Minggu (21/6/2015).
Pada reshuffle Jilid 3 yang kabarnya akan segera dilakukan Presiden Jokowi dalam waktu dekat ini, desakan tersebut masih terus bermunculan dimana - mana. Apalagi, Presiden Jokowi pernah mengungkapkan keinginannya untuk meningkatkan kinerja - kinerja kementerian yang dinilai masih kurang, baik saat mengumumkan hasil penilaian BPK maupun saat menggelar Sidang Kabinet Paripurna beberapa hari yang lalu. Lantas, melalui reshuffle jilid 3 inilah publik sedang menunggu kebijaksanaan Presiden Jokowi, apakah tetap mempertahankan Puan sebagai Menko PMK atau tidak. Tentu saja, semua kembali kepada Presiden Joko Widodo sendiri.