Mohon tunggu...
Akselerasi Narasi
Akselerasi Narasi Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya mencoba menulis untuk meninggalkan legacy di kemudian hari

Percepatan dalam mendeskripsikan suatu kejadian atau peristiwa

Selanjutnya

Tutup

Financial

Dongkrak Penyaluran Kredit ala Gimin Sumalim

24 Oktober 2019   14:34 Diperbarui: 24 Oktober 2019   14:49 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Telebih sejak dinahkodai oleh Gimin Sumalim pada 2017 lalu, perlahan Bank Index mulai semakin memperkokoh posisinya dengan menyelipkan namanya dalam jajaran bank yang berpredikat "sehat".  Pertumbuhan DPK Bank Index dibawah kepemimpinan Gimin Sumalim terus menunjukkan tren positif. Hal ini tercermin dari pertumbuhan yang konsisten sejak 2017, atau sejak Gimin menahkodahi Bank Index. 

Pada 2017 penghimpunan DPK hanya sebesar Rp5,6 triliun. Jumlah ini meningkat pada 2018 menjadi Rp6,7 triliun, dan pada 2019 hingga bulan Juni Bank Index telah menghimpun DPK sebesar Rp7,12 triliun. Sedangkan target yang ditetapkan oleh manajemen Bank Index untuk penghimpunan DPK adalah sebesar Rp7,36 triliun. Artinya dengan sisa beberapa bulan di 2019, optimisme Bank Index untuk mencapai target DPK hanya seperti mengumpulkan remah-remah makanan yang berserak.

Lantas instrumen apa yang memberikan sumbangsih dalam pencapaian target penghimpunan DPK? Dalam skema penghimpunan DPK Bank Index, ada tiga instrumen DPK yang mengalami pertumbuhan signifikan hingga berdampak pada peningkatan DPK. Yakni giro, tabungan dan deposito. Bagi orang-orang seperti Andra,  tabungan adalah produk perbankan yang paling sering bersentuhan langsung dengan mereka. 

Entah sebagai wadah pengumpul uang hasil perniagaannya dengan pelanggan, atau sebagai sarana pembayaran bila ada pembeli di luar sana yang tertarik dengan komoditi yang ia jual. Namun secara tidak langsung tabungan yang Andra manfaatkan, turut berperan menentukan besaran kredit yang akan disalurkan kepada pengusaha muda sepertinya. 

Sadar akan pentingnya inovasi tabungan demi memanjakan nasabah, Bank Index pun menawarkan berbagai inovasi tabungan kepada nasabah. Mulai dari beragam hadiah, hingga digitalisasi layanan perbankan yang bersentuhan langsung dengan tabungan. Indexqu adalah salah satu inovasi Bank Index untuk digitalisasi layanan perbankan (internet banking).

Peningkatan DPK yang terjadi di Bank Index bukan semata karena berbagai inovasi layanan perbankan yang ditawarkan kepada nasabah. Meningkatnya DPK juga bisa dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga di bank-bank, dan imbal hasil produk investasi lain tengah mengalami penurunan. Kondisi ini yang membuat masyarakat ramai-ramai menempatkan dananya di bank.

Pada akhirnya berapa pun dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank, akan dirasakan juga manfaatnya oleh masyarakat dengan cara penyaluran kredit. Karena sumber pembiayaan kredit utamanya dari hasil penghimpunan dana pihak ketiga. Dengan pencapaian pertumbuhan DPK yang positif, penyaluran kredit Bank Index pun terus meningkat. 

Target penyaluran kredit Bank Index sepanjang 2019 adalah Rp7,05 triliun, dan hingga Juni 2019 Bank Index sudah menyalurkan kredit sebesar Rp6,62 triliun. Bila penyaluran kredit Bank Index terus meningkat, dampak positifnya adalah sektor usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia akan terus berkembang, karena sasaran utama penyaluran kredit Bank Index adalah Small Medium Enterprise. Artinya ada kesempatan bagi Andra dan yang lainnya untuk mengembangkan usaha agar tak tergerus oleh korporasi-korporasi rakasasa bisnis e-commerce. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun