Mohon tunggu...
Muhammad Akmal Latang
Muhammad Akmal Latang Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Melihat hidup ini dari perspektif sendiri, bukan mata orang lain

Kebaikan dan niat baik jangan dilihat darimana sumbernya !

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Konfusianisme dan Pengentasan Kemiskinan: Peran Masyarakat dan Pemerintah dalam Membangun Kesejahteraan

29 Januari 2023   15:37 Diperbarui: 29 Januari 2023   15:40 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret permukiman kumuh di salah satu sudut kota Jakarta / Detik.com

Tingkat kemalasan juga dapat mempengaruhi kemiskinan. Seseorang yang malas akan kesulitan untuk bekerja keras dan mencari nafkah, sehingga sulit untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Namun, tingkat kemalasan ini tidak selalu menjadi penyebab utama kemiskinan, karena faktor-faktor lain juga dapat mempengaruhi.

Pengaruh politik terhadap kemiskinan juga sangat penting untuk diperhatikan. Kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan pada suatu negara.

Contohnya, kebijakan pemerintah yang fokus pada pembangunan infrastruktur dapat meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan bagi masyarakat, sehingga dapat mengurangi tingkat kemiskinan. Namun, jika kebijakan pemerintah hanya fokus pada pembagian bantuan sosial tanpa upaya untuk meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan, maka dapat menjadi jalan yang sia-sia untuk menanggulangi kemiskinan.

Selain itu, korupsi juga sangat mempengaruhi, hal ini dapat menyebabkan dana yang seharusnya digunakan untuk pembangunan dan pemberantasan kemiskinan dihabiskan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, sehingga secara langsung menyebabkan tingkat kemiskinan yang lebih tinggi.

Dalam konteks politik, partai politik yang berkuasa juga memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang akan diterapkan dalam mengatasi masalah kemiskinan. Apabila partai politik yang berkuasa memiliki komitmen yang kuat dalam mengatasi masalah kemiskinan, maka harusnya lebih memungkinkan untuk mencapai tujuan dalam mengurangi tingkat kemiskinan.

Beberapa faktor/penyebab kemiskinan mungkin tidak dapat diatasi dengan mudah atau sepenuhnya. Beberapa contohnya :

  • Faktor alam seperti bencana alam atau musim yang buruk yang dapat menyebabkan kehilangan sumber mata pencaharian.
  • Kondisi geografis yang terpencil atau kurang akses terhadap fasilitas dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi.
  • Masalah struktural ekonomi yang mendasar, seperti ketidakseimbangan pasar atau ketidaksetaraan pendapatan yang dapat menyebabkan kesulitan bagi individu atau kelompok untuk meningkatkan kondisi ekonomi mereka.
  • Masalah politik dan sosial yang mendasar seperti korupsi dan ketidakadilan sosial yang dapat menyebabkan kesulitan bagi individu atau kelompok untuk meningkatkan kondisi ekonomi mereka.
  • Faktor sosial, seperti diskriminasi gender, ras, etnis, atau agama. Seseorang yang di diskriminasi dalam pasar kerja atau akses terhadap pendidikan dan pelatihan, cenderung lebih rentan terhadap pemiskinan.

Peningkatan jumlah kemiskinan juga terjadi akibat adanya suatu keadaan yang disebut pemiskinan, pemiskinan merupakan kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang mengalami penurunan kualitas hidup akibat kondisi ekonomi yang menurun dan akan sulit untuk meningkatkan perekonomiannya disebabkan beberapa faktor eksternal.

Beberapa solusi untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia sebenarnya telah diterapkan oleh pemerintah serta lembaga swasta lainnya diantaranya:

  1. Langkah pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan, dan meningkatkan investasi di sektor-sektor yang menghasilkan lapangan kerja.
  2. Pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan dengan memberikan bantuan sosial yang cukup, seperti bantuan sosial untuk keluarga miskin, bantuan sosial untuk anak-anak miskin, bantuan sosial untuk kesehatan, bantuan sosial untuk pendidikan, dan bantuan sosial untuk perumahan.
  3. Pemerintah dan swasta mencoba meningkatkan perekonomian masyarakat melalui program-program pemberdayaan ekonomi seperti program-program usaha mikro, program-program kredit, dan program-program pemberdayaan sumber daya manusia.
  4. Usaha lain yang sedang dilakukan pemerintah seperti bantuan sosial kepada masyarakat miskin misalnya jaminan sosial bagi pekerja, jaminan sosial bagi pengangguran, jaminan sosial bagi anak-anak miskin, jaminan sosial bagi orang tua miskin, jaminan sosial bagi orang yang sakit, jaminan sosial bagi orang yang tidak mampu dan jaminan sosial bagi orang yang cacat.

Namun banyak diantara program tersebut masih belum maksimal dalam penerapannya bahkan di beberapa kasus, program yang ditawarkan pemerintah dapat disebut salah sasaran atau tidak menyentuh masyarakan miskin sama sekali.

Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya praktik korupsi yang menjamur serta sebahagian masyarakat indonesia yang masih memiliki mental serakah sehingga bantuan yang seharusnya diterima oleh rakyat miskin malah diberikan kepada rakyat dengan ekonomi menengah.

Oleh karena itu, penulis mencoba merangkum beberapa hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat miskin untuk keluar dari keadaan tersebut, diantaranya:

  1. Mengikuti pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan meningkatkan peluang kerja.
  2. Mencari pekerjaan yang lebih baik dan lebih stabil.
  3. Memulai usaha kecil dengan modal yang terjangkau.
  4. Jangan mennunggu, tapi Menjemput dukungan finansial maupun pelatihan dari program-program pemerintah atau organisasi-organisasi yang peduli dengan masalah kemiskinan.
  5. Menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam mencari sumber pendapatan.
  6. Menjadi lebih disiplin dalam mengelola keuangan.
  7. Mencari jaminan sosial dari pemerintah yang tersedia.
  8. Menjadi lebih efisien dalam mengelola sumber daya yang ada.
  9. Mencari dukungan dari lingkungan sosial dan keluarga.
  10. Menjadi lebih berdaya saing dengan meningkatkan kualitas diri dan keterampilan.
  11. Mencari kesempatan untuk berinvestasi dan meningkatkan pendapatan.
  12. Mencari dukungan dari organisasi-organisasi yang peduli dengan masalah kemiskinan.
  13. Menjadi lebih aktif dalam memperjuangkan hak-hak dan kepentingan diri sendiri dan masyarakat sekitar.
  14. Menjadi lebih berdaya saing dengan meningkatkan kualitas diri dan keterampilan.
  15. Mencari dukungan dari pemerintah dan organisasi-organisasi yang peduli dengan masalah kemiskinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun