Mohon tunggu...
Muhammad Akmal Latang
Muhammad Akmal Latang Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Melihat hidup ini dari perspektif sendiri, bukan mata orang lain

Kebaikan dan niat baik jangan dilihat darimana sumbernya !

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Solidaritas Koalisi Prabowo-Sandi Vs Jokowi-Ma`ruf

23 November 2018   06:30 Diperbarui: 23 November 2018   06:59 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan Kandidat Pilpres 2019 . Foto: Tribunnews.com

Akhir akhir ini perbincangan di media sosial terkait perpolitikan di indonesia kian hari kian marak, penulis sendiri menilai banyak perbincangan negatif yang diarahkan ke kubu pasangan Prabowo-Sandi terkait beredarnya rumor yang mengatakan bahwa koalisi Adil Makmur tidak solid.

Penulis kemudian melakukan analisis apakah hal tersebut benar?

Faktanya koalisi adil makmur pengusung Prabowo-Sandi yang diisi oleh Partai Gerindra, PKS, PAN, Demokrat dan Berkarya ini kelihatan lebih cair jika dibandingkan koalisi Indonesia Kerja pendukung Jokowi Ma'ruf.

Pasalnya pada setiap kegiatan yang penulis himpun dari berbagai Live Video di media Sosial koalisi Prabowo-Sandi di setiap kegiatannya turut pula dihadiri oleh pengurus partai koalisi selain Gerindra, bisa pembaca cek sendiri pada video GerindraTV di YouTube atau Media Sosial resmi partai Gerindra, PKS, PAN, Demokrat dan Berkarya.

Terutama pada tiap hari Rabu dimana tim Media Center Prabowo-Sandi yang secara Rutin melakukan program Rabu Biru (Rabu Bincang Seru) yang kerap kali melibatkan politisi partai koalisinya sebagai pembicara maupun moderator.

Banyaknya tudingan yang mengatakan bahwa partai Demokrat tidak solid dalam mendukung Program Prabowo-Sandi untuk naik ke kursi Kepresidenan mulai terbantahkan dengan adanya pernyataan dari Andi Arief bahwa pihak mereka tetap mendukung penuh Program koalisi Prabowo Sandi namun juga mereka sebagai partai politik memiliki Program sendiri dalam mempromosikan calegnya dan saya rasa hal ini wajar wajar saja karena Pilpres dan Pileg akan diadakan dalam kurung waktu yang bersamaan.

Rumor inipun membuat SBY turut berkomentar yang intinya menyatakan bahwa untuk awal-awal ini mereka akan kerahkan kekuatan penuh untuk kampanye Caleg partainya dan untuk Prabowo-Sandi akan mereka gencarkan pada bulan Maret nanti dengan analogi bahwa Jagoan muncul terakhir.

Berbeda dengan partai pendukung petahana diantaranya PDIP, Golkar, PKB, PPP, Nasdem, Hanura, PSI, Perindo dan PKPI namun yang sering muncul hanya PDIP,

Nasdem dan PSI, atau 60% dari partai koalisi terlihat apatis dalam mengkampanyekan Jokowi-Ma'ruf dan anehnya kenapa netizen tidak mau membahas hal tersebut.

Bahkan lucunya Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi Ma'ruf, Hasto Kristianto mengancam akan memberikan sanksi bagi caleg partai koalisi yang tidak turut mengkampanyekan Jokowi-Ma'ruf, hal ini terlihat sangat kontras jika dibandingkan dengan sikap BPN Prabowo-Sandi yang Legowo menerima kebijakan para partai koalisinya, dari sini kita bisa melihat mana yang dengan ikhlas mendukung dan mana yang terpaksa mendukung demi kepentingan pribadi maupun kelompok.

Menurut hemat penulis rumor ini hanya digaungkan untuk menutupi elektabilitas petahana yang kian menurun dan ingin membuat keadaan koalisi menjadi gaduh, serta karena tidak adanya media pertelevisian yang turut serta di setiap kegiatan BPN Adil Makmur sehingga apa yang koalisi ini lakukan terkadang luput dari mata media.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun