Mohon tunggu...
Muhammad Akmal Latang
Muhammad Akmal Latang Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Melihat hidup ini dari perspektif sendiri, bukan mata orang lain

Kebaikan dan niat baik jangan dilihat darimana sumbernya !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Candaan Jenius Ala Prabowo yang Jarang Dimengerti

6 November 2018   08:57 Diperbarui: 6 November 2018   09:49 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pidato Prabowo Subianto saat Deklarasi Koppasandi @indonesiaadilmakmur

Menjelang pesta demokrasi yang kurang 6 bulan lagi membuat arah perbincangan semakin mengerucut pada kandidat capres dan cawapres yang sedang gencar menyampaikan maksud visi misinya kepada masyarakat luas.

Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden Nomor Urut 02 akhir akhir ini menjadi pusat perhatian media massa termasuk media sosial, perkembangan informasi yang begitu cepat membuat rakyat semakin peka dalam berdemokrasi, pidato Prabowo yang bermaksud memberikan candaan melalui analogi analoginya ditanggapi positif oleh audiens namun tidak bagi lawan politiknya.

Memasuki pertarungan politik memang wajar bila mencari kelemahan lawan, namun jika video candaan lawan politik dipotong potong hingga berubah arti kemudian dijadikan alat untuk menyebarkan ujaran kebencian tentunya suatu hal yang tidak beretika, dan ini bukan sifat orang Indonesia yang cerdas, santun dan beretika.

Salah satu Analogi pidato Prabowo yang dijadikan bahan fitnah politik yakni Pidato pada saat Peresmian Kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi Boyolali 30 Oktober 2018 dalam pidatonya Prabowo bercerita tentang dirinya sebagai pengusaha Internasional dan sebagai mantan prajurit, beliau miris saat keliling jakarta ia melihat gedung gedung tinggi, hotel hotel mewah yang paling mahal yang kebanyakan rakyat kecil tidak mampu masuk hotel tersebut.

Sebagian lanjutan narasinya berbunyi " kalau kalian masuk mungkin kalian diusir (audiens menjawab 'betul') karena tampang kalian tidak orang kaya, tampang kalian yah tampang boyolali ini (audiens menjawab 'betul') saya sebagai prajurit (dulu) saya liat kok negara saya bukan milik rakyat saya, untuk apa saya berjuang, apakah saya berjuang supaya negara kita bisa menjadi milik orang asing? 

Saya tidak rela saya tidak rela, dan karena itulah saya melihat rakyat saya masih banyak yang tidak mendapat keadilan dan tidak dapat kemakmuran dan tidak dapat kesejahteraan (audiens menjawab 'betul'), bukan itu cita-citanya bung karno, bukan itu cita citanya bung hatta, bukan itu cita-ditanya pak dirman, bukan itu cita citanya ahmad yani, bukan itu cita-citanya pejuang kita (audiens menjawab 'betul').


Nah dari statement diatas Prabowo menggambarkan bahwa penduduk asli indonesia sedang dijajah kembali, martabat rakyat indonesia dipandang rendah oleh para pengusaha asing yang mengambil keuntungan dari Indonesia, 73 tahun Indonesia merdeka namun cita cita luhur pendiri bangsa belum tercapai, Indonesia masih dalam keadaan dijajah secara pemikiran dan secara ekonomi.

Kemudian muncul pertanyaan "kenapa Prabowo menghina tampang orang boyolali?" Sebenarnya dia tidak menghina, secara spesifik karena berada di boyolali yah dia berikan analogi orang boyolali padahal yang dimaksudkan adalah banyak rakyat Indonesia yang masih mengalami penindasan atas ketidak sejahteraan.

Prabowo juga sempat menyebutkan kata "mungkin akan diusir" kalimat ini menandakan dia tidak menjudge ataupun memastikan, penarikan kesimpulan dengan cara analogi berasumsi bahwa jika dua hal memiliki beberapa kesamaan maka aspek lain pun memiliki kesamaan makna, analogi yang dilontarkan Prabowo bermaksud meramalkan serta mengungkapkan kekeliruan dan menyusun sebuah klasifikasi atas apa yang ingin digambarkan supaya lawan bicaranya mengerti maksud inti dari pembicaraan itu.

Tidak bisa dipungkiri Prabowo Subianto yang merupakan mantan Danjen Kopassus tentu memiliki tingkat kecerdasan diatas rata rata, menurut pernyataan Mahfud MD IQ Prabowo yakni 152 (sumber) yang mana tingkat IQ tersebut sudah dapat dikatakan orang yang jenius, angka ini menurut saya masuk akal, pasalnya standar IQ TNI yakni 110 dan untuk masuk barisan Kopassus sekitar 120, dan Prabowo sudah membuktikan dengan apa yang dibangunnya setelah menjadi purnawirawan TNI AD.

Candaan jenius ini tentu saja membuat orang banyak salah paham, namun saat Prabowo ber-Pidato di depan para pendukungnya di boyolali Prabowo tentunya yakin bahwa para audiens mampu menangkap makna dari pembicaraan yang bersifat candaan tersebut, pembaca bisa melihat klarifikasi ini oleh Prabowo Subianto melalui link ini.

Menurut beberapa artikel yang penulis baca, orang dengan tingkat kecerdasan diatas rata-rata kerap kali memiliki selera humor yang tinggi dan jarang dipahami orang banyak kecuali mereka yang juga memiliki tingkat kecerdasan diatas rata-rata, ingat "jarang" bukan berarti tidak yah!

Beberapa pihak dari lawan politik Prabowo Subianto termasuk Bupati boyolali yang merupakan kader PDIP langsung mengerahkan massa untuk menjelekkan nama Prabowo serta menginstruksikan agar tidak memilih beliau pada pilpres yang akan datang, hal ini tentunya bukan perilaku orang cerdas ataukah sebenarnya dia mengerti apa maksud Prabowo namun karena masa politik semuanya dilibas, menggunakan jabatan bupati untuk melakukan black campaign bukankah suatu pelanggaran? (Sumber)

Penulis mengindikasikan adanya dugaan ketakutan berlebih dari lawan politik Prabowo subianto dan tidak ada hal lain yang bisa digunakan untuk berkampanye yah terpaksa ujaran kebencian lah yang digaungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun