Persoalan pangan, menurut Puan Maharani, menjadi persoalan mengkhawatirkan bagi keberlanjutan hidup penduduk dunia, terutama tentang kemampuan untuk memberi makan kepada sekitar 7,9 miliar, yang diprediksikan akan naik 18% menjadi 9 miliar pada tahun 2050 nanti. Menurut data FAO, ada sekitar 723 juta jiwa yang saat ini menderita kelaparan kronis, dan 290 juta jiwa diantaranya hidup di kawasan Asia-Pasifik (viva.co.id). Begitu ulasan Puan Maharani ketika memberikan laporan pelaksanaan Forum Pangan Asia Pasifik yang bekerjasama dengan Eat Foundation.
Tentu saja ini merupakan sebuah persoalan besar, tambah Puan Maharani dalam laporannya, sebab selain karena kemampuan pangan yang semakin rendah dan sistemnya yang terus memerlukan perbaikan terutama dalam konteks kerja sama global, ulah manusia yang semakin tidak bertanggung jawab dalam mengolah bumi, juga dipengaruhi oleh makanan dan pola makan yang tidak sehat sehingga memunculkan berbagai penyakit kronis.
Dalam rangkah itulah, Indonesia merupakan negara pertama yang memiliki inisiatif untuk sama-sama peduli terhadap persoalan itu. Sebab, tanpa saling kerja sama sulit rasanya untuk menuntaskan permasalahan yang mulai penik ini. Bagi negara kawasan Asia Pasifik yang dianugerahi potensi alam yang lebih dibandingkan dengan yang lain, mungkin tingkat kekhawatirannya lebih renda, tapi bagaimana dengan negara yang potensi alamnya tak bisa diandalkan?
Inilah pentingnya melakukan gotong royong untuk menjaga stabilitas dan sistem pangan, dan Indonesia telah mengambil langkah awal dalam membangun dialog antar semua pihak di kawasan Asia Pasifik untuk meningkatkan dan membangun sebuah sistem berkelanjutan. Sebuah ide segar Puan Maharani berdasarkan kerja koordinatif dengan Kementerian dan Lembaga di bawah garis koordinasinya atau instansi yang berkaitan dengan isu-isu pangan.
Forum Pangan Asia Pasifik bekerjasama dengan Eat Foundation ini merupakan sebuah inisiatif dan terobosan Puan Maharani untuk mendorong perbaikan sistem pangan dunia yang berkelanjutan serta untuk mendorong peran aktif semua stakeholer. Â Selain itu, Puan Maharani berharap, pelaksanaan forum tersebut bisa menghasilkan pemahaman kolektif tentang dampak panjang yang perlu diraih bersama melalui kolaborasi antar negara maupun antar para aktof pembangunan dari berbagai sektor di tingkat nasional dan daerah.
Puan Maharani juga mengharapkan, forum yang dihadiri oleh sekitar 700 peserta yang berasal dari berbagai negara kawasan dan dengan latar belakang profesi yang berbeda ini dapat mendorong meningkatnya realisasi investasi dan alih teknologi di bidang pangan dari negara-negara kawasan kepada Indonesia, sehingga dapat berdampak positif pada perkembangan dan kemajuan Indonesia melalui swasembada pangan dan ekonomi nasional.
 Artinya, dalam konteks ini, kita tidak bisa menafikan pemikiran cerdas dan ide segar Puan Maharani dalam menjaga keberlangsungan serta perbaikan sistem pangan nasional dan global sehingga menjadi piranti dalam menangkal kekhawatiran akan terkendalanya pemenuhan urusan makan masyarakat dunia.
