Mohon tunggu...
Akmal Husaini
Akmal Husaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - suka menjaga kebersihan

kebersihan sebagian dari iman. Karena itulah jadilah pribadi yang bersih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pemuda Harus Aktif Menyebarkan Pesan Damai

29 Oktober 2017   04:52 Diperbarui: 29 Oktober 2017   05:15 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesan Damai - ketjilbergerak.org

Saat ini, merupakan eranya kemajuan teknologi. Bagi siapa saja yang tidak bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi,mereka akan tergilas dengan perkembangan jaman. Generasi yang tinggal di era milenial seperti sekarang ini, seringkali tidak bisa dilepaskan dengan yang namanya handphone pintar. Keberadaan alat ini, telah memudahkan untuk melakukan berbagai aktifitas. Mulai dari melakukan aktifitas perkantoran, aktifitas browsing, hingga menuliskan status. Tak dipungkiri, menulis status di media sosial telah menjadi gaya hidup tersendiri di era milenial seperti sekarang ini. Namun gaya hidup itu tak jarang justru menimbulkan polemik, bahkan pemicu permusuhan.

Banyak karena statusnya di media sosial, tidak sedikit para selebritis memutuskan hubungan pertemanan dengan sesama selebritis. Tidak sedikit karena pernyataan yang diunggah di media sosial, berujung pada pengaduan pencemaran nama baik yang berujung pada penetapan status tersangka. Padahal, semuanya itu tidak akan terjadi jika diantara kita masih menjunjung tinggi kearifan lokal. Bukankah budaya peninggalanan nenek moyang adalah budaya saling mengormati dan menghargai? Semestinya budaya luhur itu juga tertuang dalam setiap ucapan, perilaku dan tulisan yang kita tulis.'

Menebarkan pesan damai bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya menebarkan pesan damai di akun-akun media sosial kita. Karena media sosial saat ini menjadi tempat yang paling banyak dikunjungi di media sosial, sudah semestinya pula digunakan untuk tujuan yang positif. Ibarat kita sedang melakukan aktifitas di ruang publik, maka semestinya aktifitas kita pun harus bermuatan pesan positif. Kenapa? Karena ruang publik merupakan ruang tempat berkumpulnya manusia dari berbagai macam karakter dan latar belakang. Begitu juga dengan media sosial, merupakan tempat menyalurkan ekspresi sekaligus tempat untuk berinteraksi dengan manusia dari mana-mana.

Jika akun-akun media sosial bermuatan negatif, maka bisa mengundang terjadinya berbagai tindakan negatif pula. Misalnya, jika akun media sosial berisi ujaran kebencian, berpotensi membuat banyak orang terpengaruh menjadi benci. Sebaliknya, jika pesan di akun media sosial berisi pesan damai, atau pesan-pesan yang bernada positif, tentu hasilnya pun akan positif. Karena itulah, mari dibiasakan untuk menuliskan pesan damai dan positif, dalam setiap akun media sosial kita. Dengan membiasakan berbuat baik, maka yang dituai pun berupa kebaikan pula.

Akun media sosial santri mengadirkan konten Islam rahmatan lil 'alamin. Semua pihak, termasuk para santri harus terus sering mengingatkan kepada semua pihak, untuk terus melakukan tabayyun. Karena pengguna media sosial yang cerdas, tidak akan mudah percaya dan harus memastikan bahwa informasi tersebut benar-benar valid. Kenapa hal ini penting? Karena media sosial banyak digunakan oleh kelompok radikal untuk melakukan propaganda radikalisme. Banyak pula diantara mereka yang merekrut dan menyebarkan teror di media sosial.

Mari gunakan momentum sumpah pemuda, untuk terus menyuarakan perdamaian. Para pemuda harus menjadi generasi yang toleran, jangan menjadi generasi yang justru menebar kebencian. Generasi milenial, apapun latar belakangnya, harus memberikan kontribusi positif. Salah satunya melalui menyebarkan pesan damai dalam setiap aku media sosial. Jika kita menilainya sebagai perbuatan yang mudah dan sederhana, saatnya untuk menerapkannnya dalam kehidupan sehari-hari.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun