Mohon tunggu...
Satrya Muin
Satrya Muin Mohon Tunggu... teacher, author

Menulislah agar kamu menjadi abadi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kocok Ulang Kabinet Merah Putih : Apakah Ini Titik Balik Optimisme Bangsa?

10 September 2025   22:01 Diperbarui: 10 September 2025   22:05 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Intrik Negeri By AKM

Sejarah Reshuffle Dunia: Pembelajaran Berharga

Reshuffle kabinet bukan fenomena Indonesia semata---sejumlah negara di dunia menggunakan perubahan kabinet sebagai momentum perubahan strategi:

  • Inggris: Reshuffle sering dilakukan untuk menyesuaikan kebijakan tengah jalan, namun terlalu sering justru memunculkan persepsi kedinamisan dan ketidakstabilan.

  • Jepang: Seri reshuffle digunakan untuk mengembalikan kepercayaan publik setelah skandal atau kegagalan kebijakan---menunjukkan adaptasi politik tanpa mengabaikan continuity.

  • Australia: Reshuffle bisa menakar popularitas kabinet sebelum pemilihan umum, atau reaksi cepat terhadap isu-isu yang sangat politis.

Sejarah mengajarkan bahwa reshuffle dapat memperbaharui kapabilitas dan legitimasi pemerintahan---jika dilakukan dengan transparan, terukur, dan disertai visi yang konkret.

Sejarah Bicara---Apa yang Menanti Indonesia?

Dari reshuffle Januari hingga hari ini, setiap perombakan membuka bab baru: potensi perubahan dinamis, sekaligus tantangan membangun stabilitas dan kepercayaan publik. Sejarah reshuffle global menegaskan: resolusi kebijakan yang jelas dan kepemimpinan konsisten adalah kunci agar perubahan tidak sekadar simbol tetapi membawa dampak nyata.

Bagi Indonesia:

  • Jika kabinet baru dapat lebih tanggap terhadap krisis biaya hidup dan ketimpangan pajak---bersama masyarakat---optimisme bisa tumbuh nyata.

  • Sebaliknya, jika reshuffle menjadi alat politis tanpa implementasi berkelanjutan, sikap skeptis publik bisa berkuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun