Bos Tokyo Verdy: "Tolong usahakan agar followers Instagram kita bertambah. Apa pun caranya."
Admin IG : "Sini bos saya bisikin sesuatu"
Bos: "Hah, betul seperti itu?!!"
Tokyo Verdy mendatangkan salah satu bintang timnas Indonesia saat menjadi Runner Up di gelaran AFF Cup 2020, yakni Pratama Arhan. Pemain yang followersnya melonjak drastis hanya dalam tempo singkat dari angka puluhan ribu hingga sekarang menyentuh angka tiga juta.
Dan hasilnya....??
Wooow fantastis...!!
Hanya dalam tempo 2-3 hari sejak Tokyo Verdy mengumumkan perekrutan Pratama Arhan, klub Liga Dua Jepang menyalip Vissel Kobe sebagai klub sepak bola dengan followers terbanyak di Jepang.
Dari angka puluhan ribu, sekarang menembus angka hampir 400 ribu followers. Padahal perlu diketahui yang dikudetanya adalah Vissel Kobe, klub yang bermain di Liga Satu Jepang dan diperkuat bintang mantan Barcelona, Andreas Iniesta pula.
Konon kabarnya karena idenya yang brilian, admin IG dinaikkan gajinya oleh sang bos...
Tentu dialog antara bos dan admin IG Tokyo Verdy dan cerita kenaikan gaji admin adalah candaan saya semata.
Adalah bukan rahasia lagi jika netizen Indonesia adalah terberisik di dunia dalam meriung di jagat maya. Mereka adalah orang-orang yang paling hebat memuji dan paling tak berprikemanusiaan (baca: kejam) dalam membully.
Jika ada anak bangsa yang berprestasi, maka ramai-ramai netizen memujinya. Bahkan menurutku sudah berlebihan. Meminjam istilah netizen sendiri yaitu "over proud", kebanggaan berlebihan.
Orang-orang luar pun paham akan penyakit itu. Makanya tak sedikit dari mereka memanfaatkannya. Istilah kerennya adalah pansos. Meniti ketenaran memanfaatkan kenorakan netizen Indonesia.
Caranya beragam. Mulai dari ikut nimbrung pada konten viral di akun-akun centang biru milik pesohor bangsa ini. Balasan komentar dan reaksi suka sangat banyak.
Atau tak sedikit membuat konten reaksi di Channel Youtube pada video-video yang dianggap viral di Indonesia seperti lagu, film, dan semisalnya yang merupakan karya anak bangsa.