Mohon tunggu...
Akhmad Bahaudin Zuhri
Akhmad Bahaudin Zuhri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Malang

Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Eksistensi Songkok di Indonesia, Hitam Bukan Berarti Jahat!

10 November 2022   16:51 Diperbarui: 17 November 2022   21:56 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

secara filosofis, penutup kepala di dalam Islam dimaksudkan untuk mengekspresikan kelemahan, kehambaan, ketundukan serta kesederhanaan di hadapan kemuliaan Allah.

bincangsyariah.com/khazanah/sejarah-dan-filosofi-songkok-dalam-islam/

Berbicara tentang eksistensi songkok hitam, maka madura adalah daerah yang tidak boleh dilupakan. Pria Madura sangat identik dengan busana yang satu ini jika diibaratkan seseorang tanpa songkok disana adalah seperti Sayur tanpa garam alias tidak lengkap.

Keberadaan songkok hitam di madura bagi kalangan pria dan santri adalah sebagai kawan, dalam kesempatan apapun akan selalu dipakai oleh pemiliknya baik di acara resmi bahkan bermain dilapangan pun songkok ini tetap dipakainya. Mereka merasa kurang lengkap tanpa memakai barang yang satu ini.

Tapi, mengapa songkok sangat identik dengan kehidupan mereka kesehariannya?

Dilansir dari, mojok.co/terminal artikel berjudul Bagi Pria Madura Songkok Bukan Sebagai Penutup Kepala


Songkok bukan hanya pakaian/busana, tapi simbol keselamatan, kemuliaan juga tata krama. Mengenakan songkok saat berpergian, membuat mereka merasa lebih aman dan terlindungi. Tak perlu tanya logikanya, terkadang tidak semua hal bisa dengan mudah dijelaskan dengan logika.

Tidak memakai songkok bagi mereka kurang elok, dan kurang berwibawa.

Memang benar songkok hanyalah penutup kepala bagi kaum adam dan secara umum songkok ialah barang yang lazim dipakai saat akan menunaikan sholat begitu pula dengan ibadah yang lain. Namun, saat suatu barang sudah menjadi tradisi dan budaya turun temurun nilai yang terkandung tak main-main lagi. Meskipun sebenarnya barang tersebut bukan asli dari daerah itu atau dalam kasus ini adalah Madura.

Songkok bagi masyarakat madura adalah simbol kesholihan dan ketaatan. Mengenakan songkok bagi mereka adalah isyarat mereka ingin menjadi orang Sholih dan selalu berusaha yang terbaik untuk menjadi orang Sholih. Dan di saat yang sama mereka juga menunjukkan ketaatannya dengan segenap jiwa terhadap Allah SWT.

Songkok memang bukan hal yang penting dalam perjuangan bangsa Indonesia ini, tetapi songkok secara tidak langsung menjadi Identitas Nasional negara Indonesia yang identik dipakai oleh pemimpin di negara ini sebagai sebuah Mahkota yang sakral dan sarat akan arti. Selain itu, kita tidak bisa menganggap bahwa songkok khususnya yang berwarna hitam terbuat dari bludru itu adalah busananya orang muslim karena saat ini songkok dipakai bukan untuk menandakan muslimnya seseorang melainkan sebuah kebanggaan sebagai Warga negara Indonesia. Songkok juga sudah dianggap bagian dari pakaian formal dimana eksistensinya kerap hadir di acara-acara adat daerah bahkan kenegaraan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun