Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Penulis - Menulis Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bukan Pekerja Kantoran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Alon-alon Akeh Wong Puyeng" Pesan Sederhana Sarat Makna

10 September 2020   06:16 Diperbarui: 10 September 2020   06:22 1318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Dampak covid-19 bagi Indonesia sangat terasa. Tidak hanya di kota, di kampung juga  dirasakan masyarakat. Semua golongan mengalami kesulitan ekonomi. Tidak hanya yang tua, anak-anak muda juga mulai merasakan getirnya kehidupan.

Kesulitan ekonomi menjadikan anak-anak muda di desa kami, Majapura berkreasi. Diantaranya  ungkapan keprihatinan, peringatan didengungkan kepada masyarakat,  lewat  tulisan di atas aspal, di jalan raya "Alon-alon. Akeh Wong Puyeng" yang artinya pelan-pelan, banyak orang pusing.

Tulisan ini sederhana,  namun  syarat makna. Meskipun sekilas bisa dianggap guyonan, maknanya mendalam. Mengingatkan kepada diri masing-masing untuk mawas diri, situasi krisis kesehatan, krisis ekonomi yang  berujung kesulitan dalam berbagai sendi kehidupan.

Pesan ini mengajak masyarakat dalam menghadapi situasi serba sulit ini. Masyarakat  hendaknya menyikapi  dengan sabar, alon-alon. Ditelaah setiap langkah, menahan emosi dan menyikapinya dengan kesabaran.

Makna berikutnya, akeh, artinya banyak. Jamak dirasakan hampir semua orang. Sedangkan wong, artinya orang. Puyeng, artinya pusing. Pusing umumnya dirasakan ketika sakit kepala, namun makna di sini pusing memikirkan banyak hal dengan  ketakutan kena Covid. Ketakutan tak bisa makan, ketakutan usaha yang sepi serta bayangan ketakutan lain, yang bisa saja menimpa siapa pun.

Tulisan kreasi anak muda di masa Covid sarat makna biasanya diungkapkan di bak truk, agar dibaca setiap orang yang melihat kendaraan.

Tulisan berbeda media, ditulis  di jalan aspal di Desa  Majapura, Bobotsari, Purbalingga. Bagi warga Bobotsari dari perempatan lampu perempatan merah Majapura menuju ke arah  selatan. Setelah perempatan kecil, tulisan berwarna putih itu menyembul.

Bagi pengendara sepeda motor yang berjalan pelan bisa melihat. Bagi pejalan kaki akan tergoda memotret. Dan bagi pengendara mobil, bila pelan juga  bisa menatap. Penasaran? Silahkan dicek. Aja puyeng nemen. Salam sehat untuk semua. ***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun