Djarot Klarifikasi Isu Reklamasi Kampung Nelayan

Setelah debat kedua Pilkada DKI beberapa waktu bergulir, isu tentang reklamasi dan normalisasi kembali bergulir. Banyak pihak yang melakukan ‘framing’ dan menyudutkan kedua program yang terbukti memberikan manfaat bagi warga Jakarta. Reklamasi juga terbukti bermanfaat untuk menanggulangi Banjir Rob dan arus pasang yang besar. Reklamasi pun sudah ditentukan lokasinya secara tepat dan penuh perhitungan. Pemetaan lokasi inilah yang menjadi dasar pembangunan agar tak berkurang atau berlebih.

Namun, cukup banyak masyarakat yang terpengaruh hembusan opini yang menilai Reklamasi dari satu sisi saja. Salah satunya adalah masyarakat Kampung Nelayan, Kamal Muara Jakarta Utara. Warga Kampung Nelayan mengira Reklamasi akan dilakukan disekitar pemukiman Nelayan. Padahal Reklamasi dilakukan jauh dari lingkungan penduduk dan Kampung Nelayan tidak masuk dalam salah satu rencana lokasi Reklamasi.

Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat-lah yang mengkonfirmasi dan memberikan keterangan yang sebenarnya kepada warga Kampung Nelayan. Djarot menginformasikan bahwa Kampung Nelayan masuk dalam program yang lain, yaitu prospek pembangunan destinasi wisata dan revitalisasi daerah pesisir. Nantinya di Kampung Nelayan akan dibangun tanggul dan Rumah Susun untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi warga.

http://www.cnnindonesia.com/

"Tanggul ditinggikan, diperkuat, kemudian konsepnya diatas tanggul itu dibangun rusun, sehingga nelayan bisa langsung bisa taruh kapalnya disitu, ya nggak? Sehingga, tempat ini bisa jadi salah satu destinasi tujuan wisata," terang Djarot.

Selain itu drainase atau saluran air disekitar kawasan kampung nelayan akan diperbaiki untuk mengatasi banjir Rob atau banjir akibat aliran air deras. Pembenahan saluran ini akan membantu warga bila masalah banjir melanda. Kawasan Kampung Nelayan sangatlah luas dan Djarot berkomitmen dengan memasukkan program pembenahan Kampung Nelayan untuk 5 Tahun Kedepan.

"Drainasenya kita atur supaya air hujan yang masuk ini bisa kita pompa, salurannya itu kita atur. Tadikan salurannya buntu semua. Ini akan kita atasi. Begitu ada hujan, ini harus pakai pompa, dibuang kesono (laut), kalau kayak begini terus enggak bisa. Kenapa? Karena ini lebih rendah daripada laut," paparnya.

Petahana sudah membuktikan bahwa memetakan program butuh riset, AMDAL dan pendalaman materi yang mumpuni. Langkah-langkah tersebut akan menghasilkan program tepat sasaran yang berguna dan memihak pada rakyat kecil di Jakarta.