"Dalam kasus kematian Brigadir Nofriansyah Joshua Hutabarat alias Brigadir Joshua yang sudah menetapkan lima tersangka sekaligus sebagai pelaku utama penghilangan nyawa tersebut, Sidang kode etik kelembagaan akan di gelar hari ini, akankah sidang kode etik dilaksanakan secara terbuka atau tertutup?"
Kasus kematian Brigadir J ini memang menuai kritik tajam dari masyarakat, pasalnya pada kasus polisi tembak polisi yang menuai banyak kejanggalan dan pembohongan publik terus bergulir bak bola salju liar yang menggelinding dan menghantam banyak polisi mulai dari para petinggi polri sampai polisi dengan jabatan terendah.
Menjadi sebuah perbincangan hangat ditengah masyarakat, terkait dengan sidang kode etik yang hendak digelar hari ini, sebab masih memunculkan skenario baru yang bikin geleng-geleng kepala.
Sebelum sidang dilakukan, Irjen Ferdi Sambo sebagai pelaku utama dalam proses pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir J ini, Kapolri sudah mengantongi Surat pengunduran diri dari Ferdi Sambo, sementara sidang kode etik di gelar hari ini.
Tentu semuanya ada prosedur yang harus dipenuhi, adanya sidang kode etik, karena yang bersangkutan sebagai pelaku utama telah menggunakan Kewenagannya sebagai Kadiv Propam Polri yang saat ini sudah dinonaktifkan.
Dikutip dari laman kompas.com, menurut Ahli Forensik dan pemerhati kepolisian Reza Indragiri Amriel Sebaiknya sudah kode etik terhadap Irjen Ferdi Sambo dilaksanakan secara terbuka, supaya bisa dilihat oleh seluruh masyarakat dan menjadi sebuah pelajaran bagi polisi, terutama yang berpangkat rendah.
Menurut Reza, sidang etik itu seharusnya bisa disaksikan secara luas oleh masyarakat umum dan juga anggota Polri.
Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri Komjen Ahmad Dofiri akan memimpin sidang kode etik Irjen Ferdy Sambo itu.
"Pak Kabaintelkam (yang memimpin)," ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Irjen Dedi Prasetyo saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2022).
Sebelum di pecat Irjen Ferdi Sambo Layangkan Surat Pengunduran Diri
