Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menunggu untuk Menguji Kesabaran, Maka Budaya Antre Sudah Harus Menjadi Kebiasaan

29 Oktober 2021   09:19 Diperbarui: 29 Oktober 2021   09:33 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diberbagai instansi sudah biasa menunggu untuk mendapatkan giliran pelayanan | ilustrasi : exaque.com

Menunggu si doi mendapatkan hidayah memanglah cukup berat nan sulit, dan hal itu lebih sulit menunggu antrean panjang untuk mendapatkan pelayanan.

Sementara disisi yang lain, menunggu dengan penantian yang cukup panjang, kerapkali berbuah kekecewaan karena tidak sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan.

Memang pahit menunggu itu, sehingga ketika tidak memiliki keteguhan hati dan kesabaran yang kuat, hanya akan menjadikan penyesalan dan kekecewaan berkepanjangan.

Hati yang sabar akan mendapatkan buah yang manis 

Kesabaran memang tidak semudah yang di ucapkan, karena hal itu sangat erat kaitannya dengan keteguhan hati.

Secara konstektual kesabaran itu memang terasa berat, apalagi bagi orang yang memiliki kecenderungan untuk segera menggapai harapan untuk menjadi kenyataan.


Karena kesabaran itu sendiri merupakan kemampuan diri untuk menyeimbangkan antara pikiran, hati, dan tindakan menjadi harmoni di dalam diri.

Tidak heran jika kemudian banyak orang yang tidak mampu bersabar dalam menghadapi situasi dan kondisi yang cenderung beragam setiap harinya, sehingga ada kecenderungan segera meninggalkan apa yang menjadi harapannya.

Di sinilah hakekatnya bahwa hidup dan kehidupan ini memiliki dua hal yang berbeda, tetapi memiliki keterkaitan satu sama lain.

Manusia memiliki keinginan, harapan untuk di realisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dari keinginan yang besar inilah manusia akan bekerja dan berusaha dengan begitu kerasnya untuk mencapai target yang diharapkan.

Jika target tak tercapai, maka pasti akan merasa kecewa, bahkan kecewa berat, saking kecewanya mereka lupa bersyukur atas apa yang sudah di berikan oleh Tuhan yang maha kuasa, bahkan lebih parahnya lagi sampai melakukan sumpah serapah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun