Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21 Facebook : Faisol akhmad R

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Orangtua dan Pendidik Harus Mempersiapkan Anak Didik Menghadapi Gelombang Perubahan dalam Era Digitalisasi

20 Mei 2021   21:59 Diperbarui: 20 Mei 2021   22:20 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Disruption pada dasarnya adalah perubahan. Suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat hadirnya masa depan ke masa kini".

Perubahan secara akseleratif dalam dunia kehidupan ini memang tidak bisa dipungkiri, Dimana perubahan terus terjadi setiap saat, sehingga di pandang perlu orang tua dan pendidik mempersiapkan gelombang perubahan dalam era di gital.

Memasuki industri 4.0 sebagai ajang kompetisi secara global memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan dan perubahan, baik pada aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan, hukum, sosial agama, serta pada aspek kemanusiaan itu sendiri.

Mengacu pada dunia pendidikan di masa pandemi ini, dimana kemedikbudristek Nadiem Anwar Makarim telah mempsiapkan dua model pembelajaran yang tentunya harus di ikuti oleh seluruh pemangku kebijakan.

Dua model proses belajar mengajar yang hendak dilakukan adalah Pembelajaran Tatap Muka (PTM), dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). 

Dua model sistem pembelajaran ini menurut Nadiem memberikan ruang secara demokratif baik bagi anak didik maupun orang tua, dengan tetap melakukan kordinasi dengan pihak sekolah. Karena masih dalam situasi pandemi, orang tua boleh mengajukan peserta didik baik belajar langsung secara tatap muka, maupun belajar jarak jauh dengan perangkat sistem secara online.

Meski rencana pemberlakuan belajar tatap muka yang akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru, yakni proses pembelajaran tatap muka tersebut akan dilaksanakan pada bulan Juli.

Menurut survey yang sudah dilakukan oleh kemedikbudristek, bahwasanya 80% orang tua dan anak didik sudah sangat ingin belajar secara langsung, walaupun masih banyak orang tua yang khawatir terhadap pandemi yang masih belum bisa dinyatakan sudah hilang di bumi Nusantara ini, sehingga kebijakan dua model pembelajaran antara PTM dan PJJ menjadi alternatif, guna berjalannya proses belajar mengajar secara aktif. 

Sudah siapkah masyarakat Indonesia ini menghadapi gelombang perubahan, terutama pada sektor pendidikan, dimana anak didik sudah dikenalkan sejak dini dengan tekhnologi, sehingga anak bisa belajar dengan berselancar di internet, ataupun melihat proses pembelajaran di youtube.

Derasnya arus perubahan dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat, tak bisa di elakkan, bahwa mencari pengetahuan memang tidak harus di bangku sekolah, orang tua maupun anak, bisa menimba ilmu dengan kecanggihan tekhnologi di era kekinian, sehingga pendidik, orang tua, dan pemangku kebijakan tentunya sudah memiliki konsep yang bagus dalam proses belajar mengajar, untuk mempersiapkan anak didik tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi, tetapi juga memiliki keseimbangan dalam diri.

Kompetisi sudah pasti, perubahan merupakan hukum abadi dalam kehidupan sosial, pendidik dan orang tua memiliki peran yang sangat penting bagi tumbuh kembangnya anak, karena konstek saat ini, orang tua tidak hanya sekedar mendampingi anak belajar saja saat dirumah, tetapi orang tua juga di tuntut menjadi guru yang aktif dan kreatif guna mempersiapkan anak didik untuk masa depan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pembelajaran tatap muka maupun pembelajaran secara online, hakekatnya untuk membimbing, mengarahkan serta menggali potensi yang dimiliki anak untuk terus di doronng dan di kembangkan. 

Belajar tatap muka memang bagus, karena anak akan berinteraksi baik dengan guru maupun dengan teman-temanya, sehingga kehidupan sosialnya akan lebih terbentuk lagi. Sementara belajar online, memberikan ruang bagi anak untuk lebih banyak tahu sistem informasi, dan pembelajaran online masih tetap harus di dampingi orang tua, sehingga belajar anak lebih terkontro lagi.

Pesatnya perubahan dan perkembangan zaman, menjadi ruang terbuka untuk belajar bagi siapapun, karena pada akhirnya anak didik, orang tua juga harus belajar untuk meningkatkan psikomotorik anak, sehingga anak ketika sudah lulus memiliki bekal yang cukup dalam mengarungi kompetisi kehidupan. Karena sudah menjadi rahasia umum, skil seseorang bisa tumbuh dan berkembang dimana saja, dan kapan saja selama minat dan keinginan untuk belajar masih mendorong dalam setiap insan, sehingga anak lulusan SMA bisa berpengetahuan layaknya profesor.

Inilah yang kemudian menjadi sangat penting peran dan dari tiga komponen dalam menunjang proses belajar anak didik. Guru, orang tua, dan pemerintah haruslah memperkuat kebijakannya, guna mendorong kualitas anak didik, sebagai salah satu upaya untuk mencerdaskan anak bangsa.

Perlu menjadi catatan dalam dunia pendidikan kita, bahwasanya sebagian masyarakat di Nusantara ini sudah berharap banyak supaya putra dan putrinya untuk bisa belajar secara langsung, karena belajar secara langsung, pendidik akan mengajari dan mendorong anak membentuk karakter yang kuat pada era digitalisasi ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun