Teman saya pernah bercerita tentang pengalaman kerjanya di salah satu perusahaan ternama pekalongan, dia berkelukesah bahwa dirinya bekerja disana sudah seperti robot.Â
Bagaimana tidak, berangkat jam 08.00 WIB tiba dilokasi kerja absen kemudian breafing sebentar dan langsung menjahit didepan mesin. Untuk sekedar basa-basi dengan teman disebelahnya saja susah karena di awasi langsung oleh atasan.
Jadi, para pekerja hanya bisa bekerja. Pikiran dan jiwa sosial mereka seperti dimatikan oleh perusahaan. Setelah jam 12.00 WIB sudah waktunya istirahat.
Jam istirahat ini benar-benar dimanfaatkan sebaik mungkin, walaupun hanya sekedar menghirup udara segar, ngopi sembari merokok, menyemil gorengan, makan siang dikantin, bercanda dengan sesama teman pekerja dan hal-hal lainnya yang bisa merelaksasikan pikiran.
Jam 13.00 WIB sudah mulai bekerja lagi seperti biasa sampai jam 17.00 WIB. Setelah itu pulang untuk bersih-bersih dan quality time dengan keluarga, tidur dan pagi melakukan aktivitas yang sama lagi. Kalau dirasakan hidup kok gini-gini terus, kaya tidak ada kebebasan dan tidak ada perubahan dalam diri ini sama sekali.
Lalu dia menasehati saya : mumpung kamu masih nganggur dipikir benar-benar dulu kalo mau bekerja, pilihlah pekerjaan yang sesuai bidang kamu, pekerjaan yang bisa bikin kamu nyaman dan kreativitasmu dipakai disitu. Pikiran digunakan, fisik dan keahlianmu juga dipakai. Uang nanti akan mengikutimu sendiri.
Agar tidak seperti saya, bekerja sudah seperti orang mati saja.
Dikeadaan menganggur ini saya manfaatkan betul untuk menata ulang tujuan hidup saya, bagaimana saya akan menjalani hidup didunia ini? Apa yang saya cari didunia ini? Kehidupan ini akan aku korbankan untuk siapa? Apa yang bisa saya berikan kemanfaatan dalam kehidupan ini?Â
Pertanyaan-pertanyaan demikian yang mungkin bisa menuntun jalan hidup saya sekarang dan kedepannya, hidup untuk menemukan jawaban-jawaban atas pertanyaan yang muncul dalam benak pikiran. Jawaban untu menetapkan pekerjaan yang saya pilih.
Agar kemudian kehidupan ini bisa bermanfaat bagi diri saya sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar. Syukur-syukur bisa berguna bagi negara-negara yang konflik untuk menciptakan perdamaian dunia.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI