Mohon tunggu...
Akbar Malik
Akbar Malik Mohon Tunggu... Dosen - Menjadi hebat dan melampaui keterbatasan

Perenung sejati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Makna Kuliah

13 Desember 2017   21:21 Diperbarui: 13 Desember 2017   21:32 3708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencicipi bangku perkuliahan merupakan sebuah idaman dan impian bagi setiap orang. Terkhusus bagi mereka yang ingin mengembangkan dirinya lebih jauh pada bidang yang diminatinya. Namun, tak pelak, perkuliahan juga menawarkan sejuta masalah bagi mereka yang tetap ingin mencicipinya. Dimulai dari UKT yang mahal, perlunya menyewa kamar kos untuk sementara disinggahi, sampai uang makan yang terkadang paling membuat kantong kering.

Duduk dibangku perkuliahan saat ini bisa dibilang sesuatu yang mewah, megah, dan eksklusif. Karena tidak semua penerus bangsa ini dapat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Data yang terakhir saya dapatkan menyatakan bahwa hanya 6% penerus bangsa ini yang bisa meraasakan indahnya bangku kuliah.

Keistimewaan itulah yang seharusnya membuat para mahasiswa menjadi sadar dan syukur bahwa dapat duduk dan menikmati sajian ilmu dari para dosen merupakan sebuah kenikmatan, karena sekali lagi, bahwa tidak semua teman sebaya seperjuangannya dapat mengenyam bangku kuliah.

Saya pun yang baru mencicipi bangku kuliah selama kurang lebih 4 bulan, sudah bisa merasakan atmosfer akademik yang luar biasa. Sebenarnya, kuliah tidak hanya menawarkan ilmu dan pengetahuan akademik saja. Kuliah jauh lebih daripada itu. Jika Anda mahasiswa, dan Anda merasa bahwa tujuan Anda berkuliah hanyalah untuk mencari ilmu pengetahuan ditinjau dari akademik saja, Anda salah besar, Bung. Bagi saya, kuliah itu tidak sebatas pada mencari ilmu pengetahuan saja. Arti kuliah bagi saya adalah bagaimana caranya pandangan hidup saya dapat bertambah luas. Hanya itu. Karena memang itulah tujuan pendidikan. Bagaimana caranya agar peserta didik mendapatkan pikiran, pandangan hidup yang luas.

Pernahkah Anda berpikir bahwa Andalah yang paling benar? Pernahkah Anda berpikirbahwa Andalah yang paling hebat? Pernahkah Anda berpikir Andalah yang paling menguasai suatu ilmu? Pernahkah? Kalau pun tidak pernah, pernahkan Anda melihat orang yang merasa seperti itu? Pasti pernah! Nah, saya kira, itulah masalah yang pasti dan selalu ada pada setiap insan manusia. Manusia yang satu selalu merasa lebih benar dari manusia yang lainnya. Manusia yang satu selalu merasa bahwa pandangannya lebih kuat dari manusia yang lainnya.

Itulah masalah pada diri manusia, yang selalu merasa lebih benar. Saya merasa, perkuliahan menawarkan suatu cara pandang yang berbeda. Suatu cara pandang yang luas, tidak sempit oleh sesaknya ego dan keinginan diri. Kuliah menawarkan itu. Dan bagi orang-orang yang sadar, pastilah mereka mengerti dan paham betul tawaran perkuliahan itu. Mereka yang mengerti, pasti akan memanfaatkan sebaik mungkin salah satu tawaran itu. Ya, tawaran berpandangan luas.

Bangku kuliah menawarkan ilmu, pengetahuan, pengalaman, organisasi, kepemimpinan, juga hal positif lainnya. Tapi, satu hal yang menurut saya hal terpenting yang harus diperhatikan setiap mahasiswa ialah: bagaimana caranya agar dirinya lebih mampu berpandangan luas. Karena sejak dulu, masalah manusia itu selalu seperti itu. Selalu merasa lebih benar, selalu merasa pendapatnya lebih kuat, selalu merasa pandangan hidupnya lebih baik, dan seterusnya.

Jika orang yang berkuliah namun pandangan hidupnya masih sama seperti ketika ia belum kuliah, maka ia gagal dalam mengambil esensi berkuliah. Sebenarnya saya  pun berlum merasakan setiap bagian dari perkuliahan. Saya mahasiswa tingkat I yang masih bocah dan polos dalam menyikapi suatu hal. Namun pendapat inilah yang saya dapatkan setelah semester pertama ini akan berakhir. Bahwa kuliah itu untuk memperluas pandangan kita. Sesederhana itu.

Kuliah tidak hanya berbicara tentang ilmu. Kuliah tidak hanya berbicara tentang pengetahuan. Kuliah tidak hanya berbicara tentang makalah, atau jurnal penelitian lainnya. Kuliah juga berbicara tentang bagaimana kita sebaiknya dalam berpandangan, dalam berpendapat, dalam menyatakan sikap terhadap suatu permasalahan. Semakin tinggi ilmu seseorang, maka semakin luas pandangannya. Salah satu tolak ukur kecerdasan seseorang ialah luasnya wawasan dan pandangannya terhadap suatu hal. Jika ada seseorang yang mengaku pernah atau sedang menduduki bangku kuliah namun ia mudah sekali men-judge pandangan orang lain, dan terkesan berpandangan sempit, mungkin ia belum menemukan makna kuliah yang sesungguhnya.

Kuliah itu tempat orang-orang yang ingin menambah dan memperluas pandangannya. Tempat orang-orang yang ingin mengasah kecerdasannya. Maka dari itu, jika Anda saat ini telah atau sdang duduk di bangku kuliah, maka pastikanlah Anda memahami betul makna kuliah. Karena ketika Anda, atau saya gagal dalam memahami suatu hal yang amat dasar---yakni makna kuliah, mungkin saya dan Anda akan sama-sama gagal dalam menjalani perkuliahan. Bukan gagal mendapat IPK yang besar, bukan. Tetapi gagal dalam memahami makna yang sesungguhnya dari perkuliahan.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun