Pendidikan adalah kunci peradaban. Ia bukan sekadar hafalan atau ujian tetapi tentang membentuk manusia seutuhnya yang cerdas, berkarakter, dan tangguh menghadapi tantangan zaman.
Setiap negara memiliki sistem pendidikan unik. Finlandia sering menjadi kiblat reformasi pendidikan dunia. Negara di Eropa Utara ini telah mengubah paradigma belajar menjadi lebih manusiawi, bermakna, dan jauh dari tekanan akademik yang membebani siswa di banyak negara.
Indonesia bercita-cita mewujudkan Indonesia Emas 2045 demi mencetak generasi unggul yang siap bersaing di panggung global. Untuk itu, kita perlu belajar dari yang terbaik. Dan Finlandia hadir sebagai inspirasi.
Finlandia tidak menjadikan ujian sebagai penentu masa depan siswa. Evaluasi berbasis proyek dan observasi lebih diutamakan untuk menggali potensi secara alami tanpa tekanan berlebihan yang dapat mematikan kreativitas dan rasa ingin tahu siswa.
Bayangkan sekolah tanpa kecemasan akan ujian dimana kebahagiaan belajar lebih diutamakan daripada sekadar mengejar nilai. Itulah yang diterapkan di Finlandia dan konsep ini patut kita pertimbangkan.
Bagaimana Pendidikan di Finlandia?
Sistem pendidikan Finlandia tidak membebani siswa dengan materi yang tidak relevan. Fleksibilitas kurikulum memungkinkan anak didik untuk mengeksplorasi minat dan bakat sejak dini.
Indonesia masih memiliki kurikulum yang terlalu padat. Banyak materi yang lebih menekankan hafalan daripada aplikasi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Finlandia mengajarkan bahwa pendidikan harus memberi ruang bagi eksplorasi dan inovasi. bukan sekadar menuntut kepatuhan pada aturan yang kaku.
Pendidikan karakter juga menjadi pilar utama di Finlandia. Nilai-nilai seperti empati, kejujuran, dan kemandirian diajarkan sejak dini. Sejalan dengan semangat Ramadan yang menekankan kedisiplinan dan kepedulian sosial.
Fasilitas sekolah di Finlandia didesain agar nyaman dan inspiratif. Berbeda dengan banyak sekolah di Indonesia yang masih menghadapi tantangan infrastruktur dan keterbatasan akses sumber daya.
