Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia. Buku: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri. BT 2022. KOTY 2024.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menjadi Smart Shopper saat Ramadan dengan Menerapkan Tren YONO

15 Maret 2025   07:40 Diperbarui: 15 Maret 2025   07:40 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengapa YONO lebih cocok diterapkan saat Ramadan supaya finansial kuat. (Dok. Freepik via Kompas.com)

Saat Ramadhan, pengeluaran bisa melambung tinggi tanpa disadari. Dari berburu takjil hingga euforia diskon besar-besaran. Kita sering terjebak dalam perilaku konsumtif yang membuat dompet menipis sebelum Idul Fitri tiba. Ironisnya, niat awal ingin berhemat malah berujung defisit keuangan. Lalu, bagaimana cara kita tetap menikmati Ramadhan tanpa harus terjebak dalam jebakan over-spending?

Bayangkan situasi anda sedang berjalan di pusat perbelanjaan dimana berbagai promo Ramadhan menggoda dari segala arah. Ada diskon 50% untuk baju muslim terbaru, cashback 30% untuk parcel lebaran, dan harga spesial untuk koleksi mukena premium. 

Tanpa sadar anda tergoda membeli lebih dari yang direncanakan hanya karena takut kehilangan kesempatan emas. Padahal, seberapa sering kita benar-benar membutuhkan lebih dari satu jenis baju baru atau perlengkapan ibadah tambahan setiap tahunnya?

Salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah konsep YONO (You Only Need One). Prinsip ini mengajarkan kita untuk lebih selektif dalam berbelanja dan hanya membeli satu barang yang benar-benar dibutuhkan, bukan sekadar diinginkan. 

Dengan menerapkan YONO kita bisa mengendalikan dorongan impulsif dan lebih bijak dalam mengalokasikan dana selama Ramadhan.

Konsep YONO mengajarkan kita untuk berhenti sejenak, menarik napas dalam, dan bertanya kepada diri sendiri. Jika jawabannya hanya sekadar ingin maka langkah terbaik adalah menahan diri dan fokus pada kebutuhan utama.

Fenomena over-spending selama Ramadhan bukanlah hal baru. Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran masyarakat meningkat hingga 40% selama bulan puasa dibandingkan bulan biasa. 

Ini terjadi karena berbagai faktor mulai dari euforia berbuka puasa dengan menu spesial, tradisi membeli pakaian baru, hingga kebiasaan menyetok makanan dalam jumlah berlebihan.

Namun, apakah kita benar-benar perlu mengeluarkan uang lebih banyak untuk merasakan kebahagiaan Ramadhan? Jawabannya tidak. 

Justru, dengan perencanaan keuangan yang baik dan pola pikir hemat kita bisa tetap menikmati Ramadhan dengan penuh berkah tanpa harus mengorbankan kestabilan finansial.

Langkah pertama dalam menerapkan YONO adalah membuat daftar prioritas belanja. Sebelum pergi ke pusat perbelanjaan atau berbelanja online maka buatlah daftar barang yang benar-benar dibutuhkan dan patuhi daftar tersebut. Jangan tergoda menambahkan barang hanya karena melihat promo menarik. 

Selanjutnya, batasi frekuensi belanja. Semakin sering kita berbelanja jelas semakin besar kemungkinan kita membeli barang di luar rencana. Cobalah menetapkan jadwal belanja hanya sekali seminggu dengan anggaran yang sudah ditentukan sebelumnya.

Selain itu, kita perlu mengubah pola pikir dari konsumtif menjadi lebih mindful. Belanja cerdas berarti memahami bahwa kepuasan jangka pendek tidak sebanding dengan kestabilan finansial jangka panjang. Lebih baik menahan atau mengalokasikan dana untuk hal yang lebih bermanfaat seperti investasi atau berbagi dengan sesama.

Ketika berbuka puasa, YONO juga bisa diterapkan. Banyak orang terjebak dalam kebiasaan membeli terlalu banyak makanan atau takjil hanya karena lapar mata. Padahal, tubuh hanya bisa menampung makanan dengan jumlah tertentu. Alih-alih memborong berbagai macam menu yang berujung terbuang.

Selain makanan, YONO juga bisa diterapkan dalam belanja pakaian. Menjelang Idul Fitri banyak orang tergoda membeli lebih dari satu stel baju baru. Padahal, satu stel baju yang nyaman dan berkualitas sudah lebih dari cukup untuk tampil istimewa di hari raya. Tren fashion berubah setiap tahun tetapi prinsip hemat akan selalu relevan.

Keuntungan dari menerapkan YONO bukan hanya terasa selama Ramadhan, tetapi juga berdampak jangka panjang pada kesehatan finansial kita. Dengan menerapkan pola hidup hemat maka kita tidak hanya menghindari stres akibat keuangan yang menipis. tetapi juga lebih siap menghadapi pengeluaran besar pasca-Lebaran.

Ramadhan hemat, finansial kuat. Strategi cerdas menghadapi godaan konsumtif. (KOMPAS)
Ramadhan hemat, finansial kuat. Strategi cerdas menghadapi godaan konsumtif. (KOMPAS)

YONO juga bisa diterapkan saat berburu promo online. Sebelum checkout pun kita perlu tanyakan pada diri sendiri apakah hanya ingin karena promo atau benar-benar membutuhkannya. 

Jika alasan utama adalah promo maka sebaiknya tahan diri dan gunakan dana tersebut untuk hal yang lebih esensial.

Ramadhan sejatinya mengajarkan kita untuk hidup lebih sederhana dan tidak berlebihan. Dalam Islam, konsep wasathiyah atau keseimbangan sangat ditekankan termasuk dalam urusan finansial. 

Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur'an surah Al-Al-Isra' ayat 27 bahwa kita sebaiknya tidak bersikap boros dan berlebihan dalam mengeluarkan harta. karena itu bagian dari keingkaran.

Dengan menerapkan YONO kita juga belajar untuk lebih menghargai setiap rezeki yang ada. Alih-alih membelanjakan uang secara impulsif kita bisa mengalokasikannya untuk sedekah, membantu sesama, atau menabung untuk masa depan.

Mempraktikkan YONO bukan berarti menghilangkan kebahagiaan dalam berbelanja atau menikmati Ramadhan. Sebaliknya, ini adalah cara untuk memastikan bahwa setiap pengeluaran yang kita lakukan benar-benar memberikan manfaat jangka panjang bukan sekadar kepuasan sesaat.

Jadi, sebelum memasukkan barang ke dalam keranjang belanja atau checkout di aplikasi e-commerce, ingatlah prinsip YONO, kamu hanya butuh satu. 

Pilih satu yang benar-benar diperlukan dan biarkan sisanya menjadi godaan yang tidak perlu diikuti.

Ramadhan hemat bukan berarti pelit tetapi cerdas dalam mengelola keuangan. Dengan menerapkan YONO kita bisa tetap menikmati momen-momen indah di bulan suci ini tanpa harus menghadapi krisis keuangan setelahnya. 

Ingat, kebahagiaan sejati tidak datang dari seberapa banyak barang yang kita beli tetapi dari bagaimana kita bijak dalam mengelola apa yang kita miliki.

Mari jadikan Ramadhan tahun ini sebagai momentum untuk lebih mindful dalam berbelanja, lebih bijak dalam mengelola finansial, dan lebih sadar akan pentingnya hidup sederhana. 

Dengan begitu, bukan hanya kantong yang tetap aman tetapi hati juga lebih tenang. karena kita telah memilih untuk hidup dengan lebih bermakna.

Selamat menjalankan ibadah puasa. Ayo menerapkan YONO untuk finansial Ramadhan yang lebih kuat dan terarah.

Semoga ini bermanfaat.

Literasi: 1, 2, 3.

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun