Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia. Buku: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri. BT 2022. KOTY 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tanpa Kesejahteraan, Korupsi Pendidikan Tak Terelakkan?

9 Maret 2025   16:33 Diperbarui: 11 Maret 2025   11:19 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menelisik penyebab tindakan korupsi yang penyelewengan yang terjadi di lingkungan pendidikan. (KOMPAS)

Sementara itu, harga kebutuhan hidup terus melambung. Guru pun dihadapkan pada dilema antara bertahan dalam kesederhanaan atau mencari tambahan penghasilan meski terpaksa dengan cara yang tidak benar.

Akan tetapi jangan salah, tidak semua guru yang bergaji kecil tergoda untuk korupsi. Banyak yang tetap menjaga integritasnya meskipun harus mengajar di sekolah sekaligus bekerja sampingan demi sesuap nasi.

Namun sayangnya ada juga yang akhirnya tergelincir. Godaan itu nyata. Apalagi jika mereka punya banyak anak, melihat rekan-rekan sejawat yang bergaya hidup lebih mewah, memiliki mobil bagus, dan pamer sering jalan-jalan.

Gaya hidup dan gengsi pun menjadi faktor yang mendorong beberapa oknum untuk mencari jalan pintas. Korupsi pun seolah menjadi "solusi instan" untuk keluar dari kesulitan ekonomi.

Padahal menjadi guru adalah profesi mulia. Tidak hanya mentransfer ilmu tetapi juga membentuk karakter generasi penerus bangsa. Jika pendidiknya tidak bisa menjadi contoh yang baik, bagaimana dengan masa depan murid-muridnya?

Di sisi lain, kita juga harus realistis. Guru bukan malaikat yang kebal terhadap godaan duniawi. Mereka juga manusia biasa yang punya kebutuhan, impian, dan tanggung jawab keluarga, serta "berhak bahagia".

Tanpa kesejahteraan, korupsi pendidikan tak terelakkan? (KOMPAS/SUPRIYANTO)
Tanpa kesejahteraan, korupsi pendidikan tak terelakkan? (KOMPAS/SUPRIYANTO)

Lalu, apa ada solusinya? Lagi-lagi, pemerintah perlu memberikan perhatian lebih kepada kesejahteraan guru.

Pemberian gaji yang layak bukan hanya sekedar apresiasi terhadap dedikasi guru tetapi juga investasi jangka panjang bagi masa depan pendidikan. Jika kesejahteraan guru meningkat, insya Allah, mereka tidak akan tergoda melakukan penyimpangan.

Selain itu, sistem pengelolaan dana pendidikan harus lebih transparan dan akuntabel. Pengawasan harus ketat dan tegas. Jangan sampai dana BOS dan PIP justru menjadi celah bagi oknum yang melampaui batas dan ingin memperkaya diri sendiri.

Masyarakat sebenarnya juga memiliki tanggung jawab dan berhak untuk mengawasi. Jika ada indikasi penyelewengan maka jangan ragu untuk melaporkan. Tapi ingat, jangan langsung menggeneralisasi bahwa semua guru itu korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun