Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Miskonsepsi Guru tentang Perencanaan Pengelolaan Kinerja PMM

11 Januari 2024   02:29 Diperbarui: 13 Januari 2024   16:47 1646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru yang memandang masa depan pendidikan lewat transformasi digital dan penerapan teknologi. (Sumber: KOMPAS/HERYUNANTO)

Dugaan bahwa guru ---yang menjadi perhatian disini adalah guru senior yang mendekati masa purnabakti--- akan menjadi semakin melek teknologi menjadi titik terang dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan.

Terbayang dalam benak kita, guru yang dulu mungkin enggan membuka laptop kini merasa nyaman dengan perangkat digital. 

Situasi "gaptek" atau gagap teknologi yang pernah melanda kalangan guru senior pun mulai teratasi. 

Guru senior belajar dan mempersiapkan strategi mengajar melalui PMM, mengumpulkan dokumen, bahkan akan segera mengevaluasi kinerja mereka selama setahun, semuanya akan diakses melalui aplikasi tersebut.

Kenyataan bahwa semakin sering mereka berinteraksi dengan perangkat digital, semakin adaptif dan mahir mereka terhadap teknologi. 

Meskipun awalnya mungkin terasa sebagai tantangan, namun intensitas penggunaan perangkat digital secara berkelanjutan memberikan peluang besar untuk meningkatkan keterampilan dan kesiapan guru senior terhadap dunia digital dan atau transformasi teknologi dalam dunia pendidikan.

Di sekolah-sekolah, kita mungkin masih melihat sejumlah guru senior yang kewalahan dengan pesatnya penerapan teknologi. Namun, ada harapan dalam kolaborasi antar guru. 

Guru muda yang lebih melek teknologi dapat berperan sebagai mentor dengan memberikan bantuan dalam menghadapi dunia digital. 

Kolaborasi ini menjadi kunci sukses untuk memastikan bahwa transisi ke era digital tidak meninggalkan siapapun di belakang. Tidak ada guru yang ingin hebat sendiri.

Dengan kerjasama dan kolaborasi, diharapkan perubahan ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses, yang mengarah pada peningkatan kompetensi dan kualitas pendidikan Indonesia secara menyeluruh.

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun