Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengenal "Nursing Bottle Caries" untuk Mencegah Kerusakan Gigi Anak Sejak Dini

24 September 2023   14:49 Diperbarui: 16 Oktober 2023   11:46 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebiasaan bayi menghisap botol susu sembari tidur menyebabkan "nursing bottle caries" yang merusak gigi. (PEXELS/TATIANA TWINSLOL via Kompas.com)

Apakah Ayah dan Bunda pernah mendengar istilah nursing bottle caries? Sebagai orangtua yang peduli akan kesehatan gigi anak, Anda mungkin pernah mendengar istilah ini. Meskipun istilah ini mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, tetapi penting bagi setiap orangtua untuk memahami dampaknya terhadap kesehatan gigi buah hati.

Nursing bottle caries atau yang juga dikenal dengan baby bottle tooth decay atau early childhood caries, merupakan kondisi kerusakan gigi pada anak kecil yang disebabkan seringnya paparan gula melalui botol susu atau cairan manis lainnya. Kerusakan yang terjadi ini umumnya ditemukan pada gigi depan anak. 

Paparan gula dari cairan yang dikonsumsi secara berulang dapat merusak lapisan luar gigi (email) dan menyebabkan pembentukan lubang atau bahkan kerusakan gigi yang lebih parah. Kondisi ini dapat terjadi pada anak, termasuk sempat dialami oleh anak saya sendiri beberapa waktu yang lalu. 

Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini izinkan saya membagikan pengalaman terkait. Jika Ayah dan Bunda mengalami hal serupa pada anak, maka untuk informasi lebih lanjut harap konsultasikan dengan dokter gigi anak.

Pengalaman nursing bottle caries pada anak

Melalui pengalaman pribadi ini, saya dapat melihat bagaimana nursing bottle caries telah mengirimkan peringatan yang nyata tentang pentingnya perawatan gigi anak sejak dini. Ternyata merawat gigi anak itu tidak sekadar menggosok gigi. Lain dari itu, perawatan yang dilakukan meliputi controlling terhadap zat manis yang dikonsumsi oleh anak.

Anak saya sendiri sebenarnya sudah lama berhenti minum susu formula. Namun, saya akui bahwa dia sangat menyukai makanan yang manis. Terkadang menjelang tidur, anak masih saja suka ngemil makanan atau minuman yang manis. Sedangkan ketika disuruh untuk menggosok gigi-- atau kami orangtuanya yang juga membantu menyikat giginya-- sang anak malah suka menolak ajakan tersebut. Alhasil, jika mood anak sedang baik, dia mau berkumur-kumur dengan air putih.


Kerusakan gigi yang dialami anak saya selama ini memang kerusakan email gigi bagian atas. Dan itu jumlahnya juga tidak banyak, yakni 4 gigi saja; 2 gigi kelinci, dan 2 lagi masing-masing di bagian kakak dan kiri pada rahang atas. Sempat pula gigi susu anak saya mengalami patah karena insiden saat sedang bermain, maka saya sudah membawanya ke dokter untuk dilakukan penambalan gigi. 

Beberapa kali kami telah memeriksakan gigi anak ke dokter gigi dan langsung mendapatkan penanganan sebagai langkah preventif yang kami lakukan agar gigi anak tidak mengalami kerusakan yang lebih parah.

Nah, pada suatu malam anak saya terbangun dari tidurnya pada dini hari. Setelah itu, anak tidak mau diajak tidur. Sebaliknya, anak mau bermain saja sehingga saya harus begadang untuk menemaninya bermain. Pada pagi harinya, ketika anak sudah bangun, kami mendapati terjadi pembengkakan pada bagian wajah anak sebelah kiri. Yup, hanya sebelah kiri saja. Kemudian kami langsung membawanya ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.

Saat itu, kami menemui dokter spesialis anak, yaitu Dr. Dewi di RS Awal Bros Pekanbaru. Setelah diperiksa, selain adanya pembengkakan wajah, juga terdapat daging seperti tumbuh di bagian gusinya. 

Kondisi ketika gigi anak mengalami
Kondisi ketika gigi anak mengalami "nursing bottle caries". Pengalaman berharga bagi saya agar terus menjaga kesehatan gigi anak.(foto Akbar Pitopang)

Pembengkakan tersebut tidak membuat anak kami kesakitan. Meskipun disentuh, dia tidak merasa kesakitan sebagaimana yang kami bayangkan. Jadi, anak kemudian diberi obat. Beberapa hari kemudian, bengkak di wajah anak sudah menghilang. Dan penampakannya sudah normal seperti biasanya. Kami merasa lega dan berharap tidak terjadi lagi.

Selang beberapa minggu, ternyata terjadi pembengkakan di area yang sama. Juga terdapat tanda-tanda daging sebagaimana yang dimaksud pada bagian gusinya. Dokter gigi kemudian menyarankan untuk dicek juga pada bagian THT. Dokter spesialis THT kemudian meresepkan obat oral yang salah satunya adalah antibiotik. Semua obat harus dihabiskan. Meskipun bengkak di wajah sudah kembali normal, obatnya tetap harus dihabiskan.

Kami menuruti perintah dokter tersebut semenjak kejadian yang kedua kali tersebut. Alhamdulillah, sampai saat ini wajah anak kami sudah tidak pernah mengalami bengkak dan gumpalan daging di gusi juga hampir kempes dan menghilang.

Mungkin momen yang paling menakutkan adalah saat pembengkakan wajah si kecil terjadi. Pembengkakan yang tidak hanya mengubah tampilan wajahnya, tetapi juga menyebabkan kecemasan mendalam bagi kami selaku orangtuanya. Dengan bimbingan dokter, penanganan yang tepat, dan upaya nyata untuk mengubah kebiasaan makan dan minum anak, pemulihan mulai terlihat. 

Pengalaman ini mengingatkan kita tentang pentingnya pendidikan kesehatan gigi yang komprehensif dan peran krusial orangtua dalam melindungi senyuman berharga anak-anak. Nursing bottle caries juga sebuah peringatan nyata tentang pentingnya merawat gigi anak sejak dini dan membatasi paparan makanan serbamanis yang berlebihan. 

Melalui pengalaman ini, kita memahami bahwa melindungi senyuman anak tidak hanya tentang estetika, tetapi juga tentang kesehatan dan kualitas hidup mereka secara keseluruhan saat kini dan nanti.

Kebiasaan seperti ini dapat menyebabkan fenomena nursing bottle caries pada anak. (via columbiadoctors.org)
Kebiasaan seperti ini dapat menyebabkan fenomena nursing bottle caries pada anak. (via columbiadoctors.org)

Nursing bottle caries dan gaya hidup kekinian yang serba manis

Apa yang membuat nursing bottle caries perlu menjadi perhatian orangtua? 

Jawabannya terletak pada kenyataan bahwa bayi dan balita sering terbiasa tidur dengan botol susu atau minuman manis di mulut mereka. Juga anak-anak zaman now yang sering mengonsumsi makanan dan minuman yang serbamanis dalam gaya hidup kekinian yang instan. Dari kerusakan lapisan email gigi, dalam waktu yang relatif singkat kerusakan ini dapat berkembang menjadi masalah yang lebih serius, seperti infeksi (pembengkakan gusi atau wajah) atau bahkan kerusakan permanen pada gigi susu pada anak dalam masa pertumbuhan.

Bila kita semua telah mengetahui nursing bottle caries,  hendaknya menjadi langkah penting bagi para orangtua dalam menjaga kesehatan gigi dan senyuman manis anak-anak. Bagi para pasangan muda seperti kami ini-- kasus yang terjadi pada anak pertama-- dapat dijadikan sumber pengetahuan guna tindakan pencegahan yang tepat. supaya kita dapat membantu anak-anak kita tumbuh dengan gigi yang kuat dan sehat. 

Bayangkan, merawat kesehatan gigi anak adalah investasi jangka panjang dalam kebahagiaan dan kesejahteraan anak di masa mendatang. misalnya dapat menunjang kepercayaan diri anak untuk proses pendidikan maupun pekerjaan.

Ayo, mari bersama-sama menghindari ancaman nursing bottle caries demi menjaga senyuman masa depan yang ceria bagi generasi yang kita cintai.

Upaya preventif dan langkah penanganan nursing bottle caries pada gigi anak

Bila para orangtua sudah mengetahui nursing bottle caries yang mengintai gigi-gigi imut anak-anak kita, yang harus terus-menerus diupayakan adalah mencegahnya atau melakukan upaya-upaya preventif.

Upaya pencegahan nursing bottle caries sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi anak. Ada poin-poin konkret yang dapat ditempuh para orangtua untuk melindungi anak dari ancamannya.

  1. Hindari memberikan botol susu atau asupan manis di malam hari, serta pada waktu tidur siang. Kebiasaan tidur anak dengan botol susu adalah kebiasaan yang buruk dan dapat merugikan anak. Oleh sebab itu, orangtua harus mencegahnya sejak awal sebelum anak menjadikannya sebuah ritual atau kebiasaan. Segera alihkan anak kepada kebiasaan minum dari gelas atau dengan sedotan

  2. Sesuai saran dokter, bila anak tetap harus minum susu sebelum tidur, gigi anak harus digosok dulu. Jika anak benar-benar menolak, suruh anak berkumur-kumur dengan air putih guna menyapu zat manis yang melekat di gigi.

  3. Berikan makanan sehat dan seimbang, serta hindari memberikan cairan manis seperti jus buah dengan kandungan pemanis berlebih atau minuman bersoda kepada anak dalam jumlah yang berlebihan.

  4. Jagalah kebersihan mulut anak dengan membersihkan gigi, gusi, dan rongga mulut anak secara lembut sejak usia dini, bahkan sebelum gigi pertama mereka muncul.

Itu makanya anak wajib dibiasakan menggosok gigi sebelum tidur. (Shutterstock via Kompas.com)
Itu makanya anak wajib dibiasakan menggosok gigi sebelum tidur. (Shutterstock via Kompas.com)

Bila tetap terkena nursing bottle caries, apa saja yang harus dilakukan?

Upaya preventif sebagaimana yang diterangkan di atas sudah dijalankan oleh orangtua, tetapi, gigi anak tetap terkena nursing bottle caries. Jika Anda melihat tanda-tanda awal nursing bottle caries pada gigi anak, seperti bintik-bintik putih pada permukaan gigi, secepatnya membawa anak ke dokter gigi. Itu merupakan tanda bahwa email gigi anak mulai keropos dan berpotensi terus tergerus sebagaimana pengamatan saya pada kondisi gigi anak saya sendiri.

Pemeriksaan oleh dokter gigi sangat penting untuk mendeteksi masalah gigi sejak dini dan mencegah perkembangan lebih lanjut. Dan yang paling penting adalah orangtua pasti akan diedukasi oleh dokter gigi melalui langkah-langkah penanganan yang dapat dilakukan di rumah atau lingkungan keluarga.

***

Nursing bottle caries dapat menjadi masalah serius yang mempengaruhi kesehatan gigi anak secara signifikan. Dengan memahami penyebab dan tindakan pencegahan yang tepat, para orangtua dapat membantu melindungi gigi buah hati dari kerusakan. 

Begitu penting untuk menciptakan kebiasaan makan dan minum yang sehat, menggosok gigi, serta menjadwalkan kunjungan rutin ke dokter gigi anak untuk memastikan senyuman ceria dan kesehatan gigi yang optimal bagi sang buah hati.

Terakhir, apabila orangtua memiliki pertanyaan atau kekhawatiran mengenai kesehatan gigi anak yang lebih mendalam, selalu bijaksanalah untuk berkonsultasi dengan dokter gigi anak.

Literasi: 1, 2, 3.

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun