Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi ANBK | Penggerak KomBel

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengelola Limbah Obat Rumahan yang Berkhasiat bagi Tanaman Anggrek

14 Mei 2022   19:17 Diperbarui: 15 Mei 2022   00:24 1830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anggrek di pot. (SHUTTERSTOCK/IGOR KORSUNSKYI - via Kompas.com)

Obat adalah sesuatu zat padat yang sangat berguna bagi tubuh manusia. Disaat tubuh menunjukkan gejala-gejala yang tidak bersahabat maka mengkonsumi obat menjadi sebuah langkah tepat.

Ketika sakit kita butuh obat untuk menyembuhkan. Apapun penyakit yang ada di tubuh kita maka diperlukan obat-obatan untuk menjaga tubuh tetap dalam kondisi prima yang diharapkan.

Mengkonsumsi obat-obatan sangat diperlukan adanya penangan awal dari dokter atau ahli farmasi untuk menentukan dosis yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk melawan penyakit.

Ketika misalkan kita sakit demam maka kita harus mendapatkan obat yang sesuai dan telah teruji secara klinis.

Ada dua jenis obat yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat. Yaitu, obat kimia dan juga obat tradisional (OT).

Banyaknya varian obat tradisional (OT) di Indonesia, seperti yang pernah ditulis Kompasianer Irmina Gultom, masyarakat mulai banyak yang memilih itu ketimbang obat kimia untuk mengobati penyakitnya.

Dua jenis obat-obatan ini yakni obat-obatan kimiawi dan obat tradisional juga sama pentingnya untuk diperhatikan.

Mulai dari cara penggunaan, penyimpanan, hingga yang sering luput dari perhatian masyarakat adalah bagaimana cara membuang atau memusnahkan obat-obatan yang sudah kadaluwarsa.

Terkait bagaimana cara atau penggunaan yang benar sebelum mengkonsumsi obat tentu kita semua biasa memperoleh arahan dari dokter sebagai ahlinya.

Lalu ketika jumlah atau kuantitas obat-obatan yang harus kita konsumsi lumayan banyak, sehingga perlu disimpan dulu dengan baik.

Box penyimpanan obat dirumah kami (Dokpri)
Box penyimpanan obat dirumah kami (Dokpri)

Untuk kami secara pribadi biasa menyimpan obat-obatan di tempat khusus berupa kotak yang memiliki rak dengan tiga tingkat.

Semua jenis obat yang pernah kami beli ketika masih layak maka kami simpan di kotak obat tersebut. setiap rak ditentukan sebagai masa berlakunya obat.

Obat yang baru dibeli maka akan terlebih dahulu dimasukkan ke rak paling atas. Kemudian obat yang cukup lama dipindahkan ke rak dibawahnya. Begitu seterusnya pada rak-rak yang tersisa.

Box yang penuh dengan berbagai jenis obat rumahan hasil resep dokter (Dokpri)
Box yang penuh dengan berbagai jenis obat rumahan hasil resep dokter (Dokpri)

Ada juga beberapa jenis obat yang boleh kami di dalam kulkas atau lemari pendingin. Seperti obat dalam bentuk cair berupa sirup.

Obat yang sering disimpan dalam kulkas adalah obat sirup untuk demam anak termasuk untuk mengobati keluhan bawaan seperti flu dan batuk.

Anak-anak gampang terkena demam, flu dan batuk. Namun cepat pula sembuhnya. Sedangkan obat yang baru digunakan masih sedikit dan meninggalkan banyak sisa.

Maka para orang tua jangan cepat-cepat menyingkirkan obat untuk anak tersebut karena merasa anak sudah sembuh dari demamnya. Lebih baik simpan beberapa saat didalam kulkas hingga masa berlakunya habis.

Lalu bagaimana cara memusnahkan obat-obatan yang sudah tidak layak pakai?

Untuk memusnahkan obat juga ada aturannya yang harus benar-benar kita perhatikan. Diantaranya adalah dibawah ini.

Buang obat tidak mencemari lingkungan.

Misalkan obat dalam bentuk sirup jangan dibuang kedalam aliran air seperti ke got maupun saluran irigasi. Obat-obatan dalam bentuk cairan maupun obat-obatan berbentuk padat seperti pil dan kapsul bisa dibuang dengan cara menimbunnya kedalam tanah dengan aman.

Hindari risiko terjadinya penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Bagi yang suka membuang obat secara utuh, termasuk dengan bungkus-bungkusnya, itu sebetulnya cukup mengandung resiko. Takutnya obat itu bisa diedarkan secara ilegal dan menyimpan resiko terjadinya penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab yakni, peredaran obat ilegal atau obat palsu.

Namun, sebelum obat-obatan tersebut buru-buru dimusnahkan. Maka ada baiknya menyisihkan beberapa butir obat padat berupa pil atau kapsul.

Lho, obat kadaluwarsa itu mau diapakan? Kan sudah jelas-jelas obat itu sudah tidak bisa dikonsumsi lagi. Heran deh.

Eits, jangan cepat-cepat menghakimi atau nge-judge ya. Tenang saja obat kadaluwarsa yang disisihkan itu dipastikan tidak akan membahayakan kesehatan manusia.

Lalu, sebenarnya untuk apa?

Apakah anda penasaran?

Jawabannya, sudah jelas bahwa obat kadaluwarsa itu akan diberikan kepada tanaman. Yup, tanamannya adalah berupa anggrek.

Tanaman anggrek adalah salah satu tanaman hias yang eksotik dan sangat dicintai oleh para penghobi tanaman hias.

Tanaman anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang menghadirkan tantangan tersendiri bagi para penggemarnya lantaran anggrek tidak mudah berbunga.

Tanaman anggrek ini berbeda dengan tanaman hias lainnya. Misalkan tanaman bunga beragam jenis yang mampu berbunga hanya dengan cara disiram dengan air biasa secara rutin.

Padahal ada beberapa bahan untuk menyiram anggrek yang biasa digunakan oleh para penghobi. Seperti disiram dengan air bekas cucian serta air bekas mencuci daging/ayam ataupun sayur mayur.

Selain itu, anggrek perlu dirancang pertumbuhan hingga mau berbunga dengan menggunakan zat kimia sebagai pupuknya. Zat kimia tersebut baik cair maupun padat.

Bunga anggrek bermekaran setelah diberi obat kadaluwarsa (Dokpri)
Bunga anggrek bermekaran setelah diberi obat kadaluwarsa (Dokpri)

Anggrek menjadi sering berbunga dan bunganya awet tidak murah meranggas (Dokpri)
Anggrek menjadi sering berbunga dan bunganya awet tidak murah meranggas (Dokpri)

Fungsi zat kimia itu khusus untuk memunculkan bunga pada tanaman anggrek. Ini biasanya diberikan dalam kurun waktu sesuai aturan yang tertera pada kemasan.

Para emak-emak penghobi dan penggemar tanaman anggrek ini punya siasat untuk menekan biaya yang ditimbulkan dari pembelian zat kimia tersebut.

Apalagi kalau bukan dengan menyalurkan obat yang sudah kadaluwarsa itu untuk tanaman anggreknya. Disini jiwa dan keahilian para emak-emak dalam manajemen keuangan menjadi sangat berguna.

Ilmu ini sudah dipratekkan langsung oleh ibunda kami dirumah. Saat ini kalau saya tidak salah baru ada 8 pot tanaman anggrek yang dipajang ibunda di teras rumah.

Anggrek dipajang Bunda di teras rumah (Dokpri)
Anggrek dipajang Bunda di teras rumah (Dokpri)

Obat kadaluwarsa merangsang pertumbuhan bunga pada tanaman anggrek (Dokpri)
Obat kadaluwarsa merangsang pertumbuhan bunga pada tanaman anggrek (Dokpri)

Ibunda sudah memberikan obat yang telah kadaluwarsa ini kepada semua tanaman anggreknya untuk tiap potnya.

Apakah obat kadaluwarsa itu berkhasiat untuk tanaman anggrek? Apa saja khasiatnya?

Sudah dipastikan langsung oleh ibunda kami bahwa obat kadaluwarsa ini sangat berkhasiat untuk tanaman anggreknya.

Ibunda sudah cukup lama merawat semua tanaman anggreknya. Sudah dalam hitungan bulan. Tapi dalam kurun waktu yang bisa dikatakan cukup lama itu tanaman anggreknya tidak ada satupun yang mau berbunga.

Padahal ibunda dengan sengaja memajangnya di teras rumah yang menghadap langsung ke arah timur yang setiap pagi menerima paparan sinar matahari secara langsung.

Kami rasa anggrek-anggrek itu tidak kekurangan kasih sayang dari ibunda kami. Tapi mereka masih saja malu-malu dan enggan untuk memunculkan bunganya.

Nah, setelah diberi obat kadaluwarsa ini maka semua anggreknya kini sudah berbunga. Bahkan ada anggrek yang sering berbunga. Selain itu, bunga anggrek  itu bisa bermekaran dalam waktu yang cukup lama dan awet.

Batang tanaman anggrek menjadi sehat dan kokoh (Dokpri)
Batang tanaman anggrek menjadi sehat dan kokoh (Dokpri)

Daun tanaman anggrek menjadi subur dan segar (Dokpri)
Daun tanaman anggrek menjadi subur dan segar (Dokpri)

Selain merangsang anggrek untuk mau berbunga. Khasiatnya yang lain adalah tanaman anggrek menjadi subur terlihat dari batangnya kokoh dan helaian daunnya yang merona dan sangat segar sekali yang menunjukkan bahwa anggrek-anggrek itu dalam kondisi terbaik.

Obat-obatan yang sudah kadaluwarsa itu walaupun sudah tidak layak lagi tapi tetap menyimpan kandungan berupa reseptor, enzim, dan hormon. Sisa-sisa kandungan tersebutlah yang akan dikonsumsi oleh tanaman anggrek sebagai unsur hara.

Bagaimana dosis dan cara memberikan obat kadaluwarsa kepada anggrek?

Cara memberikan obat kadaluwarsa ini kepada tanaman anggrek sangatlah mudah sekali. Ambil setidaknya satu hingga dua butir obat.

Lalu obat itu boleh dilumatkan dalam bentuk taburan tepung. Kemudian barulah ditaburkan ke sekeliling pangkal tanaman anggrek.

Setelah itu anggrek-anggrek itu tetap disiram seperti biasanya secara rutin. Nah, ketika proses penyiraman inilah kandungan reseptor, enzim, dan hormon pada obat akan bereaksi kepada tanaman anggrek.

Wah, ternyata sangat mudah dan sesederhana itu ya. Cara ini pasti sangat menguntungkan bagi para penghobi dan penggeman tanaman anggrek.

Juga bagi teman-teman Kompasianer yang punya tanaman anggrek dirumah. Cobalah praktekkan cara ini ke anggreknya. Barangkali akan sangat bermanfaat.

Obat sudah kadaluwarsa tapi penyakit masih saja belum hilang dari tubuh. Mengagumi keindahan bunga anggrek yang bermekaran sepertinya akan dapat merubah suasana hati dan pikiran menjadi lebih beraura positif.

Sehingga bisa mempengaruhi kualitas hidup dan kesehatan mental setiap harinya. Pada akhinya tubuh akan senantiasa sehat.

Kata para ahli, "hati senang dan bahagia dulu, sehat kemudian".

Mari sama-sama kita raih kualitas hidup yang hakiki.

Tetap sehat ya!

== Akbar Pitopang ==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun