Mohon tunggu...
Akbar Aridani Setiawan
Akbar Aridani Setiawan Mohon Tunggu... MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA

Jagalah ilmu dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Ketika Perkuliahan Harus Dialihkan Online Lantaran Demo

2 September 2025   09:42 Diperbarui: 2 September 2025   09:50 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi demo pengemudi Ojek Online (Sumber: KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH)

"Peristiwa demo besar-besaran kali ini memberiku pengalaman baru sebagai mahasiswa. Dari yang awalnya hanya fokus pada tugas kuliah dan kehidupan anak kos, kini aku menyadari bahwa masalah ini bisa langsung berimbas pada dunia akademik, bahkan sampai membuat perkuliahanku harus dialihkan ke sistem online"

Aku sebenarnya tidak pernah menyangka bahwa kehidupanku sebagai mahasiswa baru akan bersinggungan langsung dengan isu-isu besar yang sedang melanda bangsa ini. Sejak awal masuk kuliah, pikiranku lebih banyak dipenuhi dengan tugas kuliah, dosen yang kadang sulit dihubungi, hingga urusan sehari-hari sebagai anak kos.

Namun, beberapa hari terakhir aku melihat banyak sekali berita tentang keadaan Indonesia yang tidak baik-baik saja. Dari layar laptop dan ponsel, aku mendengar kabar yang mengagetkan "Indonesia sedang diguncang demo besar-besaran."

Awalnya aku tidak terlalu memperhatikan. Kupikir demo itu seperti aksi biasa yang kadang muncul di berita televisi, ribut sebentar, lalu hilang begitu saja. Namun, semakin hari semakin banyak informasi yang kudapat dari internet, terutama YouTube, dan ternyata situasinya jauh lebih serius. Yang biasanya aku menggulir (scroll) YouTube untuk menonton video lucu dan menghibur, kini hampir setiap kali aku membuka aplikasi itu isinya penuh dengan berita demo.

Demo ini bukan hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga menyebar ke banyak kota besar seperti Surabaya, Medan, Bandung, Makassar, dan Bali. Bahkan, kudengar rumor bahwa kericuhan juga sampai ke Cilegon Banten, kota tempat aku kuliah. Ratusan ribu orang berkumpul di jalanan, sebagian besar marah dengan kebijakan pemerintah dan gaya hidup mewah para pejabat.

Salah satu pemicu terbesar yang kudengar dari internet adalah soal tunjangan anggota DPR. Katanya, mereka mendapat tunjangan rumah hingga Rp50 juta per bulan, jumlah yang terasa sangat tidak adil dibandingkan dengan nasib rakyat biasa. Aku sendiri cukup terkejut mendengarnya. Uang belanja makanku saja sekitar Rp1 juta per bulan, dan itu sudah terasa cukup untuk hidup nyaman sebagai mahasiswa. Pantas saja rakyat tidak setuju.

Namun, yang benar-benar membuat suasana memanas adalah kematian seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan. Aku membaca kabar bahwa Affan meninggal setelah tertabrak kendaraan aparat saat sedang ada aksi. Video peristiwa itu cepat sekali menyebar di media sosial dan menimbulkan kemarahan luar biasa.

Ada juga kabar yang membuatku semakin resah, yaitu isu tentang penculikan dan penyiksaan mahasiswa oleh oknum. Entah seberapa benar berita itu, tapi jumlah unggahan dan kesaksian yang tersebar membuatku semakin waswas. Aku membayangkan, bagaimana kalau hal itu menimpa teman-temanku, atau bahkan diriku sendiri? 

Apalagi beberapa mahasiswa seangkatanku sempat ingin ikut demo, meskipun akhirnya dihalangi oleh kakak senior. Entah mereka benar-benar turun ke jalan atau memilih berdiam di kosan, aku tidak tahu. Yang jelas, ketakutan itu nyata, apalagi mahasiswa memang sering berada di barisan depan aksi-aksi semacam ini.

Perkuliahan Jarak Jauh

Karena dampak dari aksi demo ini sudah tidak terkendali, pihak kampus akhirnya memutuskan untuk mengalihkan semua perkuliahan ke sistem online atau perkuliahan jarak jauh (PJJ). Awalnya aku sempat heran, tapi setelah tahu alasan sebenarnya, aku hanya bisa mengikuti aturan. Situasi dianggap tidak aman, jalanan bisa rusuh sewaktu-waktu, dan keselamatan mahasiswa jadi taruhannya. Kuliah online yang dulu kualami saat pandemi kini kembali hadir, tapi kali ini dengan alasan yang sangat berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun