Apapun yang aku miliki hari ini, tidak akan ada artinya tanpa didikan, kasih sayang, dan nilai-nilai yang ia tanamkan sejak aku kecil.
DARI kecil, hidupku bisa dibilang tidak kekurangan. Rumahku nyaman untuk ditinggali. Semua kebutuhan tersedia. Aku juga punya mainan. Bahkan masih bisa untuk liburan keluarga hampir setiap tahun.
Tapi, dari semua hal yang pernah aku miliki, satu hal yang paling berharga - something valuable - adalah sosok ibuku. Aku memanggilnya Bunda.
Bunda adalah sosok yang luar biasa. Cara bicaranya lembut, tapi tegas. Penampilannya selalu rapi, tapi nggak pernah berlebihan. Ia bukan hanya pintar mengurus rumah, cakap merawat anak-anaknya yang banyak, tapi juga pandai mengatur waktu dengan luar biasa.
Bunda juga seorang tenaga kesehatan. ia merawat dan mengobati pasien yang sedang sakit. Saat aku sakit aku tidak perlu khawatir karena Bunda selalu merawatku dengan baik.
Sementara aku sibuk main atau belajar. Bunda sibuk di dapur. Mengurus rumah. Dan bekerja setiap harinya. Semua demi satu hal. Agar anak-anaknya bisa hidup lebih baik.
Saat aku masih duduk dibangku sekolah dasar (SD), Bunda pernah jatuh sakit. Saat itu aku masih kecil dan tidak tahu penyakit apa yang menimpanya.
Baca juga: Kunci Keberhasilan dalam BelajarSuaranya hampir hilang dan ada bekas luka bakar di leher. Disaat itu giliranku untuk mengurus Bunda yang sedang sakit.
Saat itu suara Bunda hampir hilang dan ia terbaring lemas di kasur. Kalau Bunda meminta tolong ia membunyikan lonceng atau kaleng untuk memanggil.
Setiap ada suara lonceng, aku pun langsung bergegas menuju Bunda yang sedangsakit. Kadang ia suka meminta tolong ambilkan air. Atau aku mengambilkan selimut karena Bunda yang kedinginan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!