Mohon tunggu...
Ryan Akbar
Ryan Akbar Mohon Tunggu... Insinyur - Perencanaan Wilayah Kota Universitas Jember

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengaruh Alih Fungsi Lahan terhadap Produktivitas Pertanian

21 Juni 2020   14:47 Diperbarui: 21 Juni 2020   14:48 2312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apabila dilihat dari dampak yang lebih luas maka, akan menimbulkan pengaruh terhadap kestabilan dari politik, yang nantinya akan disebabkan oleh kerawanan pangan, perubahan sosial, menurunnya kualitas lingkungan hidup.

Dampak lain yang terjadi karena alih fungsi lahan pertanian ini menurut Sumaryanto, dkk (2001:9) yaitu:

  • Adanya degradasi daya dukung ketahanan pangan nasional
  • Pendapatan di bidang pertanian menurun dan meningkatnya kemiskinan masyarakat lokal
  • Pemubaziran investasi
  • Ekosistem sawah mengalami degradasi yang besar-besaran
  • Mengubah struktur kesempatan kerja dan pendapatan komunitas setempat
  • Perubahan budaya masyarakat yang tadinya agraris menjadi urban sehingga dapat meningkatkan kriminalitas

Menurut Widjanarko, dkk (2006) mengungkapkan bahwa terkonsentrasinya pembangunan permukiman dan industri pada pulau jawa, mempunyai sebab pada sektor pertanian di pulau jawa, kebutuhan lahan untuk pembangunan semakin meningkat sementara untuk pertanian akan semakin berkurang, hal itu akan menimbulkan dampak negatif bagi sektor pertanian, berikut adalah dampak negatif tersebut.;

  • Luas sawah akan berkurang yang mana akan mengakibatkan turunnya produksi padi, yang mengganggu tercapainya swasembada pangan dan timbulnya kerawanan pangan
  • Investasi pemerintah dalam pengadaan prasarana dan sarana pengairan menjadi tidak optimal pemanfaatannya.
  • Kegagalan investor dalam melaksanakan pembangunan perumahan maupun industri, sebagai dampak krisis ekonomi, atau karena kesalahan mengakibatkan meningkatnya luas tanah tidur yang pada gilirannya juga menimbulkan konflik sosial seperti penjarahan tanah.
  • Berkurangnya ekosistem disawah terutama di jalur pantai utara Pulau Jawa sedangkan pencetakan sawah baru yang sangat besar biayanya di luar Pulau Jawa seperti di Kalimantan Tengah, tidak menunjukkan dampak positif.

Pembahasan

Dalam jurnal yang berjudul "ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DAN KEBUTUHAN PANGAN DI KABUPATEN JEMBER" dalam jurnal JSEP Vol 8 No 2 Juli tahun 2015, dengan penulis Aryo Fajar Sunartomo, pada jurnal tersebut peneliti ingin mengetahui alih fungsi lahan pada lahan pertanian padi dan ingin mengetahui fampaknya terhadap kebutuhan pangan di Kabupaten Jember.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi komparatif, dimana metode deskripsi komparatif sendiri memfokuskan pada upaya deskripsi secara mendalam mengenai alih fungsi lahan pertanian di Kabupaten Jember. Unit analisis yang digunakan adalah dinamika perubahan tata guna lahan pada tahun 2005 sampai dengan 2014 di seluruh wilayah Kabupaten Jember.

Dalam hal ini sumber data yang digunakan terdapat 2 yaitu data primer dan sekunder, dimana data primer merupakand ata dari kegiatan survey lapangan melalui suatu metode pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti, berupa menggali informasi melalui kegiatan survey lapang dengan cara wawancar langsung dilapangan terhadap beberapa narasumber.


Lalu data sekunder, yang diperoleh dari dokumen atau publikasi resmi yang dikeluarkan oleh instansi pemerintahan yaitu Badan Pertanahan (BPN), BPS, dan Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Jember,

Dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa produksi dan produktivitas padi mengalami peningkatan, serta laju perkembangan luas area sawah mengalami perkembangan dimana pada tahun 2006 luas area mengalami peningkatan pada tahun 2013, sedangkan pada produksi padi mengalami laju pertambahan rata rata sebesar 2,89% pertahun hal ini diyakini dikarenakan adanya upaya perbaikan yaitu berupa peningkatan sarana dan prasaran untuk menunjang sektor pertanian.

Sedangkan untuk proyeksi pertumbuhan luas area budidaya padi pada tahun 2014-2028 mengalami perkembangan dengan laju luasan area rata rata sebesar 6,83% per tahun. Sementara tren perkembangan produksi padi rata rata mengalami laju perkembangan 6,90%.

Alih fungsi lahan persawahan selama tahun 2005-2013 mengalami penurunan  dengan luas rata rata areal lahan sebesar 81,86 Ha. Dapat diketahui bahwa perkembangan guna lahan untuk kebutuhan lain mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dengan penggunaan yang meningkat adalah lahan perumahan, fasilitas dan jasa, dan industri.

Dengan kondisi tersebut maka dapat dinyatakan bahwa kebutuhan lahan pertanian semakin menurun dan lahan lainnya mengalami peningkatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun