Mohon tunggu...
Aka Komar
Aka Komar Mohon Tunggu... lainnya -

Hanya pemuda biasa. Tak banyak ilmu dan kuasa. Hanya mencoba. Ungkapkan rasa cinta yang ada. Cinta pada Rabb-nya. Yang tak henti melimpahkan cinta kepada hamba-Nya. Cinta pada Rasul-Nya. Yang jua mencintai umatnya. Yang bahkan disebut-sebutnya pada akhir hayatnya. Cinta kepada keluarganya. Yang jika bersamanya sirnalah lelah dan putus asa. Cinta kepada sahabatnya. Yang bersama-sama dalam menjalankan segala aktivitas di jalan-Nya. Yang wajahnya mampu mengingatkannya akan surga.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Belum Waktunya

23 Maret 2014   04:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:36 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dulu ini tak ada

Tak tau harus kusebut ini apa

Muncul begitu saja tanpa sapa

Mencengkeram kuat tempat bersemayam asa

Tak berwujud tapi ada

Bukan benda bukan kata

Yang ada hanya rasa

Bagiku ini baru

Tak pernah seperti ini ku dulu

Bagiku ini rumit

Seolah selalu ada yang menghimpit

Menggigit, sakit

Bagiku ini tak biasa

Walau katanya

Seluruh dunia pasti merasakannya

Bagiku ini membingungkan

Seolah pergi tanpa tujuan

Berdoa tanpa harapan

Bersenandung tanpa pesan

Bermain tanpa teman

Bagiku ini aneh

Sekilas tampak remeh temeh

Tak jarang yang mengatakan ini urusan receh

Hei jiwa!

Abaikan saja ia

Anggap ia tak ada

Karna belumlah waktunya ia ada

Pada ruang kosong bersanding cita dan asa

Di situlah seharusnya ia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun