Mohon tunggu...
Akaha Taufan Aminudin
Akaha Taufan Aminudin Mohon Tunggu... Sastrawan

Koordinator Himpunan Penulis Pengarang Penyair Nusantara HP3N Kota Batu Wisata Sastra Budaya SATUPENA JAWA TIMUR

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Bersama Pegadaian MengEMASkan Indonesia: Dari Tabungan Kecil menuju Masa Depan Gemilang

3 Oktober 2025   18:36 Diperbarui: 3 Oktober 2025   18:36 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo Akaha Taufan Aminudin Koordinator SATUPENA JAWA TIMUR INDONESIA 

Filosofi Emas: Dari Simpanan Tradisional ke Aset Modern

Bagi masyarakat Indonesia, emas bukan sekadar logam mulia. Ia punya nilai budaya, sosial, sekaligus ekonomi. Dalam banyak tradisi, emas menjadi mahar, tanda kasih sayang, hingga warisan keluarga. Namun, di luar makna simbolis, emas juga terbukti tahan krisis. Saat pandemi melanda atau rupiah melemah, harga emas justru cenderung naik.

Pegadaian memahami kedekatan emosional masyarakat dengan emas, lalu menjadikannya sebagai basis inovasi. Program Tabungan Emas memungkinkan siapa pun membeli emas mulai dari nominal kecil, bahkan Rp10.000. Dengan begitu, investasi bukan lagi milik orang kaya, tetapi juga bisa dirasakan mahasiswa, pekerja muda, atau pedagang kecil di pasar.

Inilah salah satu wujud nyata dari Pegadaian mengEMASkan Indonesia: demokratisasi investasi yang merata ke seluruh lapisan masyarakat.

---

Cerita Nyata: UMKM yang Bertahan Berkat Pegadaian

Saya pernah bertemu dengan Bu Sri, seorang penjual kue basah di Kota Malang. Di masa pandemi, usahanya nyaris gulung tikar. Permintaan menurun, sementara biaya bahan pokok naik. Bank tidak bisa membantu karena syarat agunan terlalu berat.

Di tengah kebingungan, Bu Sri mendatangi Pegadaian. Dengan modal pinjaman kecil yang didapat dari perhiasan sederhana miliknya, ia bisa melanjutkan produksi. Beberapa bulan kemudian, usahanya kembali bangkit, bahkan mulai merambah pesanan online.

Kisah Bu Sri bukan satu-satunya. Ribuan UMKM di Indonesia bisa bertahan dan berkembang karena Pegadaian hadir di saat kritis. Jika UMKM adalah tulang punggung perekonomian nasional, maka Pegadaian adalah penopang yang menjaga tulang itu tetap kokoh.

---

Transformasi Digital: Dari Loket ke Aplikasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun