Jadi kalau malam ini kamu duduk lagi---uap kopi naik, bara kecil menyala, dan bass mengukur dada---anggap semua itu panggung sementara. Tulis satu kalimat yang jujur, lalu satu lagi. Biarkan ketukan menjaga laju, biarkan fokus menajamkan tepi. Ketika subuh menyentuh jendela dan halaman bertambah, kamu akan sadar: ini bukan paradoks. Ini cara otak menemukan jalur pulang di tengah kebisingan yang kamu pilih sendiri.
(Ajuskoto)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI