Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bahaya dan Manfaat Pemikiran Yuval Noah Harari

17 Agustus 2025   10:03 Diperbarui: 17 Agustus 2025   10:03 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Sapiens (dokpri)

Tiga hari yang lalu, buku Neksus (2025) karya YNH kukhatamkan. Butuh waktu dua bulan untuk menamatkannya. Bacanya memang santai saja, namun saya sangat serius menelaah setiap pemikirannya. Setelah membaca buku itu, saya jadi punya niat kuat juga untuk menuntaskan dua bukunya yang terdahulu, Sapiens (2017) yang sedang kubaca saat ini dan Homo Deus (2018) yang insyaallah akan kubaca dalam waktu dekat nanti.

Saat Sapiens booming sekitar delapan tahun yang lalu, saya beneran tidak berminat untuk ikutan latah. Memang udah bawaanku selalu menghindar atau skeptis dari hal-hal yang menurutku rasanya terlalu booming, terlalu viral. Seri Game Of Thrones aja kutamatkan setelah lima tahun dari masa-masa viralnya. Maaf, melenceng dikit. 

Setelah menamatkan Neksus dan membaca sekilas Sapiens serta Homo Deus, saya dah bisa menangkap benang merah akar pemikirannya. Pemikirannya sangat berbahaya dari perspektif agama, agama apapun, karena Yuval menganggap semua agama hanyalah mitos yang diciptakan oleh manusia, mitos yang bagaimanapun tetap berguna, yang sifatnya menyatukan namun sekaligus menjadi pemecah belah spesies Homo sapiens.

FYI, Yuval secara gamblang menyatakan dirinya seorang ateis sekaligus homo.

Pemikirannya kuanggap berbahaya karena dengan cara yang halus sekali mencoba meruntuhkan pondasi-pondasi keimanan agamais para pembacanya. 

Mulai dari narasi terciptanya manusia dari sudut pandang Bioevolusi hingga pertumbuhan dan perkembangannya sampai sekarang yang dibentuk oleh aliran informasi mitos-mitos, kisah-kisah atau dongeng-dongeng, dimana kesemuanya itu selanjutnya membentuk korporasi, negara hingga agama. 

Kemampuan menciptakan cerita dan atau bercerita serta menyebarkannya inilah yang membuat Homo sapiens bisa menguasai dunia, kemampuan teruniknya yang membedakannya dengan mahluk-mahluk biologis lain (kemampuan unik ini sedang diambil alih oleh Ai, dan inilah titik kritis bahayanya Ai yang sangat dikhawatirkan oleh Yuval).

Saya jadi semakin yakin kebenaran berita seorang wanita muda keturunan seorang tokoh nasional yang populer, yang melepas jilbabnya setelah membaca buku Sapiens. Untuk poin ini, saya benar-benar sangat menyarankan kepada setiap orang tua atau para guru, khususnya guru agama, supaya mendampingi anak-anak atau muridnya bila mereka sedang atau pengen membaca buku-bukunya.

Lantas, mengapa malah sangat tertarik menuntaskan semua bukunya?

Pertama. Kepenulisannya sangat bagus sekali. Narasinya mengalir lancar, kronologis, dengan argumentasi yang sangat logis, disertai begitu banyak fakta sains yang nyaris mustahil bisa dibantah. Semuanya disampaikannya tanpa menimbulkan kesan persuasif atau mengajak. Salah satu buku terbaik dari sekian banyak buku yang pernah kubaca, ini salah satu alasan utama saya tetap membacanya. Saya mau mempelajari kepenulisannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun