Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik kepada lingkungan alam dan lingkungan sosial dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama FEATURED

Ketika Nafsu Belanja "Online" Tidak Terkendali

13 Juni 2018   14:38 Diperbarui: 11 Desember 2018   18:43 3252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: fajar.co.id

Catatan:

1. Data di atas adalah gambaran umum betapa besarnya jumlah penduduk dunia berbelanja yang dimotivasi oleh rekreasi, bukan atas kebutuhan hidup yang sifatnya penting dan mendesak.

2. Data tersebut, tidak mewakili jumlah penderita Oniomania yang sebenarnya.

3. Saya tidak memperoleh data yang terbaru, namun bisa dijadikan sebagai acuan betapa banyaknya penderita Oniomania. Apalagi di era medsos yang berkelindan dengan kebiasaan berbelanja secara online.

Dalam satu dekade terakhir, nafsu belanja itupun menemukan surganya di pasar online atas segala kemudahannya dalam mencari informasi produk-produk komersil, perbandingan harga-harga dan kecepatan proses belanja yang ditawarkannya.

Oniomania disebabkan oleh faktor psikologis berupa rasa tidak percaya diri, di mana dengan belanja barang-barang tertentu membuat ia merasa status sosialnya meningkat.

Ketidakpercayaan dirinya itu juga membuatnya rentan menjadi korban iklan komersil, apalagi oleh iklan-iklan kreatif yang pandai mengeksploitasi nafsu belanja.

Selain itu, sebagai sarana untuk "melarikan diri" dari rasa stres atau depresi yang diakibatkan oleh berbagai permasalahan yang sedang dihadapinya.

Dengan berbelanja online, hormon-hormon yang menimbulkan perasaan bergairah dan bergembira seperti dopamin dan endorfin pun dipompa dalam jumlah relatif besar ke dalam sistem peredaran darah.

Jika yang bersangkutan tidak dapat mengendalikannya, maka hal itu akan menjadi kebiasaanya, membuatnya kecanduan.

Berikut ini beberapa ciri-ciri penderita Oniomania:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun