Mohon tunggu...
Ajun Pujang Anom
Ajun Pujang Anom Mohon Tunggu... Guru - Guru Plus-plus

Sedang menikmati peran sebagai guru sekaligus penulis, dan pembicara di bidang literasi, metode pengajaran dan media pembelajaran.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PGRI, Rumah Besar bagi Guru Seluruh Indonesia

27 Juli 2018   19:45 Diperbarui: 27 Juli 2018   20:09 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PGRI, RUMAH BESAR BAGI GURU SELURUH INDONESIA

Oleh: Ajun Pujang Anom

Sebenarnya agak takut juga untuk menulis soal ini. Padahal sejak remaja, saya nggak pernah takut untuk membuat tulisan. Meskipun nantinya berhadapan dengan senjata. Bisa jadi, ini karena besarnya perbawa guru.

Dalam alam pikiran saya, rumahnya guru ya PGRI, bukan yang lain. Maaf lho ya, buat yang tak sepakat. Ini bukan menihilkan organisasi lain, yang mengembel-embeli diri dengan sebutan paguyuban, persatuan, forum komunitas, ikatan, federasi, dan lain sebagainya.

Memang tak boleh disangkal, mereka bagus dalam soal ini dan itu. Tapi patut diingat, apa yang sudah dikerjakan itu, sudah ada dalam pembuluh darah-nya PGRI. Ibarat sudah dimasakkan istri di rumah, kok makan di luar. Itu kalau anak muda bilang, "Sakit tapi tidak berdarah". Dan tentu saja, ini bukan analogi yang lebay.

Jika memang ada, ini pun kalau ada, tak usah dicari-cari kekeliruannya. Sedikit debu, ya di lap. Umpamanya agak kotor ya dipel. Bila rusak parah, bagaimana? Lembiru saja, beres.

Tiap hal selalu punya kekurangan, tak mungkin tidak. Begitu pula dengan PGRI. PGRI bukanlah wadah yang betul-betul sempurna. Justru dengan seabrek kelemahan itu, membuat guru-guru harus bersimfoni untuk mendendangkan kejayaan pendidikan nasional bersamanya, bukannya malah lari.

Ingat petuah bijak dari leluhur kita, "Merawat atau memelihara lebih sulit dibandingkan dengan membangun". Dan PGRI sudah membuktikannya dengan berpuluh tahun tetap kokoh berdiri. Walau mendapat hempasan ombak tsunami dan letusan gunung berapi.

Bojonegoro, 19 Juli 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun