Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Inikah Strategi dan Taktik Jokowi di Balik Pernyataannya yang Kontroversial?

23 November 2018   23:07 Diperbarui: 28 November 2018   09:17 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: detik.com

Jokowi ingin menabok penyebar hoaks yang mengatakan dirinya adalah aktivis PKI. Menurutnya, hoaks tadi sudah berlangsung selama 4 tahun, tapi masih ada 9 juta penduduk yang percaya dengan hoaks tadi.

"Coba di medsos, itu adalah DN Aidit pidato tahun 1955. La kok saya ada di bawahnya? Lahir saja belum, astagfirullah, lahir saja belum, tapi sudah dipasang. Saya lihat di gambar kok ya persis saya. Ini yang kadang-kadang, haduh, mau saya tabok, orangnya di mana, saya cari betul," kata Jokowi seperti dikutip dari detik.com (23/11/ 18).

Pernyataan Jokowi "mau saya tabok" tadi mungkin saja bisa menimbulkan kontroversi baru seperti pernyataan Jokowi sebelumnya, yaitu sontoloyo dan genderuwo.

Kata tabok berkonotasi kasar, tidak sopan dan sejenisnya, begitu kira-kira serangan politik yang akan dilancarkan oleh lawan politiknya.

Mereka mengira akan mendapat simpati publik dengan memblow up kata tabok tadi, tapi mungkin saja ada sesuatu di baliknya, mengapa dalam waktu yang relatif pendek Jokowi mengeluarkan pernyataan yang cukup kontroversial seperti sontoloyo, genderuwo dan kini tabok.

Kecil kemungkinannya Jokowi tidak sengaja mengeluarkan kata-kata itu, tapi ada strategi dan taktik di baliknya. Strategi dan taktiknya bisa seperti ini. 

Jokowi ingin publik tahu bahwa dirinya adalah sosok yang tegas dengan mengeluarkan kata-kata tadi, meski cenderung kontroversial.

Karena cenderung kontroversial, maka kubu lawan politiknya akan memblow up hal itu dengan harapan mendapat keuntungan politis, tapi justru sebenarnya mereka sudah masuk perangkap. Tak sadar telah mempromosikan secara gratis bahwa Jokowi adalah sosok yang tegas, dan ini sesuai dengan strategi dan taktik Jokowi tadi.

Bukan citra negatif Jokowi yang melekat karena kata kata yang cenderung kontroversial tadi, tapi sebaliknya, karena kubu Jokowi dengan mudah akan menghindar dari serangan politik lawannya tadi dengan mengatakan, maksudnya ingin menabok adalah menabok secara hukum atau membawa penyebar hoaks tadi ke ranah hukum.

Keuntungan politisnya antara lain, pertama, publik akan memberi stempel bahwa memang benar Jokowi adalah sosok yang tegas, dan hal ini ia dapatkan, atau dibantu promosi secara gratis dari lawan politiknya.

kedua, para penyebar hoaks tadi pun akan berpikir dua kali untuk mengulangi perbuatannya, karena khawatir Jokowi akan mengejar dan membawanya ke ranah hukum dengan sanksi hukum yang berat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun