Timnas Indonesia butuh keajaiban di Piala AFF 2018. Hanya kata-kata ini yang tepat untuk menggambarkan Timnas Indonesia secara keseluruhan setelah menjalankan dua pertandingan.
Timnas Indonesia berhadapan dengan tuan rumah Singapura di pertandingan pertama. Selain kalah 0-1 penampilan Timnas Indonesia pun buruk, bahkan ada yang mengatakan terburuk dalam dua tahun terakhir ini.
Pada pertandingan kedua melawan Timor Leste yang baru saja berakhir, bertindak sebagai tuan rumah, Timnas sekarang ini tak ubahnya seperti Timnas sekitar 20 tahun lalu. Artinya tidak ada kemajuan sepak bola, masih begitu-begitu saja meski pelatih asing maupun dalam negeri datang dan pergi silih berganti.
Memang benar, Timnas Indonesia akhirnya mampu mencetak kemenangan atas Timor Leste dengan skor akhir 3-1. Ketiga gol Timnas dicetak oleh Alfath Fathier (60'), Stefano Lilypali (69', pinalti) dan Alberto Goncalves Da Costa (82), sedang gol Timor Leste yang menjadi gol pertama yang bersarang di gawang Timnas selama pertemuan kedua tim dicetak oleh Rufino Gama (48).
Bisa dilihat, Timor Leste unggul lebih dulu 1-0, dan di sinilah penampilan Timnas setelah tertinggal lebih dulu masih seperti 20 tahun lalu. Makanya Timnas Indonesia butuh keajaiban jika ingin tampil sebagai juara Piala AFF 2018.
Adapun penampilan Timnas setelah tertinggal atau kebobolan lebih dulu dan seperti sekitar 20 tahun lalu tadi sebagai berikut:
1. Panik, seperti anak ayam kehilangan induknya.
2. Buru-buru ingin mencetak gol balasan, tapi pola serangannya cenderung gazebo (gak zelas bo).
3. Dominan melakukan umpan panjang jauh ke depan sebagai konsekuensi dari poin 2.
4. Sering salah umpan, bahkan kesalahan yang mendasar.
5. Penyelesaian akhir yang buruk, meski sudah mendapat peluang emas dan berada dekat gawang lawan, tapi tembakannya jauh melambung tinggi.
Sekali lagi, Timnas Indonesia memang menang dengan skor akhir 3-1 atas Timor Leste, tapi kalau target juara Piala AFF 2018 ingin tercapai, maka Timnas Indonesia butuh keajaiban di sini.