Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Koalisi Jokowi Terlihat Santai karena Yakin Menang Pilpres 2019?

2 Agustus 2018   05:35 Diperbarui: 2 Agustus 2018   05:39 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Koalisi Jokowi terlihat santai saat mengadakan pertemuan di Kebun Raya Bogor (31/7/2018).

Ada sembilan sekjen parpol Koalisi Jokowi hadir di sana, yaitu Hasto Kristiyanto (PDIP), Lodewijk Paulus (Golkar), Johnny G. Platte (Nasdem), Abdul Kadir Karding (PKB), Herry Lontung (Hanura), Asrul Sani (PPP), Raja Juli Antoni (PSI), Ahmad Rofiq (Perindo) dan Verry Surya Hendrawan (PKPI).

Mereka mengenakan kaus berkerah, celana jeans, dan sneakers. Apakah santainya Koalisi Jokowi ini sebuah sindiran yang ditujukan kepada kubu seberang?

"Enggak ada nyindir-nyindir. Silahkan anda lihat gesture-nya saja lah ya. Pada saat kita memberikan konferensi pers dengan wajah yang tegang, setidaknya itu menjadi referensi dan situasi yang ada di belakang atau di dalamnya," ujar Johnny G. Platte di sini.

Meski Koalisi Jokowi membantah, mungkin saja ada sebagian pihak yang mengatakan memang sedang menyindir. Entah apa maksud Koalisi Jokowi mengatakan "wajah yang tegang" lewat pernyataan Sekjen Partai Nasdem tadi. Jangan-jangan sebuah sindiran lain karena kubu seberang belum bisa memastikan siapa cawapres Prabowo?

Gerindra, Partai Demokrat, PAN dan PKS belum sepakat mengenai siapa cawapres Prabowo. Menurut Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan ada 3 kandidat, yaitu Salim Segaf Al-Jufri, AHY dan Abdul Somad, tapi sepenuhnya diserahkan kepada Prabowo untuk memilih siapa pendampingnya pada Pilpres 2019 nanti.

SBY dan Partai Demokrat belakangan akhirnya memutuskan untuk menjadi pendukung Prabowo lewat pernyataan-pernyataan yang terkesan lebay. Bisa juga dikatakan senang menggunakan taktik "politik caper", "politik merengek (playing victim)" yang bermuara pada taktik politik "muter-muter kayak gangsing".

Maksudnya muter-muter kayak gangsing, ujung-ujungnya AHY juga yang akan dipilih sebagai cawapres Prabowo. Makanya perolehan suara Partai Demokrat akan meningkat pada Pemilu 2019, sementara ada parpol lain yang terpaksa mengalah dengan alasan asal tujuan ganti presiden bisa tercapai, tapi akhirnya dua kali gigit jari, yaitu perolehan suara parpolnya jeblok, dan ganti presiden pun hanya sebatas angan.

Karena Prabowo-AHY yang akhirnya akan diusung oleh kubu seberang, Koalisi Jokowi pun terlihat santai dan yakin akan memenangkan Pilpres 2019?

Jika pertanyaan di atas tadi diajukan kepada Koalisi Jokowi kemungkinan besar akan ada bantahan, tapi tidak dengan wajah yang tegang seperti kubu seberang.

Artikel ini sebelumnya pernah ditayangkan di Gonjreng.com.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun