Bertambah lagi artis yang ditangkap karena kasus narkoba. Entah mengapa, meski sudah berulang-ulang dilakukan himbauan jangan menggunakan barang haram yang bernama narkoba ini, tapi masih saja ada sebagian pihak yang tidak mengindahkannya. Lebih miris lagi mereka termasuk public figure yang sering menjadi sorotan media.
Hari Valentine adalah hari kasih sayang, tapi bukan berarti sayang juga dengan barang haram yang bernama narkoba tadi.Â
Bertepatan dengan Hari Valentine 2018 kemarin, artis Roro Fitria seorang disk jockey (DJ), dan juga model seksi ditangkap oleh polisi di rumahnya dengan barang bukti 2 gram sabu-sabu.
Ia  pernah mengaku memiliki kekayaan sebanyak 750 miliar dan memamerkan mobil mewahnya. Sekitar dua tahun lalu pun artis ini sempat menanyakan kepada Kepala BNN Buwas terkait  hukuman terhadap artis yang tersandung kasus narkoba.Â
"Pak, saya mau tanya. Kalau ada artis salahgunakan narkoba itu sebaiknya direhab atau dipenjara Pak, kalau dia di posisi sebagai victim?" tanyanya di sini.
Bukan masalah victim atau non victim, menggunakan narkoba itu salah! Bukankah sudah sering disosialisasikan betapa berbahayanya narkoba itu? Mengapa masih digunakan?Â
Prihatin, sudah tahu berbahaya tapi masih digunakan. Keprihatinan ini bukan hanya ditujukan kepada sebagian artis yang ditangkap karena kasus narkoba, tapi siapapun orangnya, baik tua maupun muda, lelaki atau perempuan.
Salah satu dampak negatif menggunakan barang haram narkoba ini adalah otak bisa jadi lemot. Masalah yang sederhana pun lama atau tidak bisa dipecahkan. Begini gak bisa, begitu gak bisa, gara-gara lemot (lemah otak) tadi.Â
Uang banyak atau harta berlimpah, tapi lemot, apa kata dunia? Hanya membuat malu diri sendiri, keluarga dan orang-orang di sekitarnya.Â
Masalah atau problem yang sederhana saja gak tahu solusinya, gak tahu bagaimana cara menyelesaikannya.
Contohnya masalah atau problem yang sederhana pada diagram catur di bawah ini: