Mohon tunggu...
AJ Susmana
AJ Susmana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

AJ Susmana, dilahirkan di Klaten. Dapat dihubungi via Email ajsusmana@yahoo.com Selain menulis, berbagai isu sosial, budaya dan politik, juga "menulis" lagu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dua Puisi Sugiarti Siswadi: Berani dan Membebaskan

26 Februari 2023   21:19 Diperbarui: 24 Maret 2024   14:40 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sugiarti Siswadi (SS) barangkali bukanlah pengarang dan penyair perempuan Indonesia yang cukup dikenal di Indonesia di antara deretan pengarang-pengarang perempuan yang cukup popular seperti N.H. Dini, Titie Said, S. Tjahjaningsih, Titis Basino, Erni Siswati Hutomo, Enny Sumargo, Mira W pun bahkan yang dikenal sebagai penyair perempuan seperti Isma Sawitri, Dwiarti Mardjono, Susy Aminah Aziz, Bipsy Soenharjo, Toeti Heeraty Noerhadi, Rita Oetoro...dan lebih makin tenggelam di antara deretan pengarang perempuan pasca kejatuhan Orde Baru yang anti demokrasi tahun 1998. 

Sebut saja: Ayu Utami, Linda Christanty, Jenar Maesa Ayu... Padahal SS merupakan salah satu penyair perempuan Lembaga Kebudayaan Rakyat (LEKRA) yang cukup penting, barangkali bahkan penting yang masih hidup sampai tahun 1980-an awal dan menjadi pejuang yang disingkirkan rezim Orde Baru sebagaimana banyak pejuang dari sisi Kiri yang disingkirkan dan dibunuh pasca Peristiwa G 30 S 1965.

SS juga merupakan anggota Lembaga Sastra Indonesia (LSI) bersama dengan Rivai Apin, Bakri Siregar, Pramoedya Ananta Toer, Utuy Tatang Sontani, S. Rukiah...

Kumpulan cerpennya yang popular pada masa pergolakan anti imperialisme yang diserukan Bung Karno adalah "Surga di bumi: kumpulan tjerpen" (Lekra, 1960). Dari judulnya saja orang akan ingat syair Heinrich Heine, seorang Hegelian Kiri, yang diterjemahkan Yusuf Wibisono sehabis lawatannya ke negeri Russia, Uni Soviet (baca juga: Jusuf Wibisono, Bertamasya di Belakang Tabir Besi, Bulan Bintang, Jakarta, cetakan II 1981;96)

Sudah di sini di dunia ini

Kita mau ciptakan Sorga

Kita mau bahagia di Dunia

Ta' mau hidup kekurangan

Perut yang malas ta' boleh boroskan

Apa didapat tangan yang rajin

Baca juga: Tugu Kebangkitan

Makanan cukup tumbuh di Dunia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun