Mohon tunggu...
Ajrun Azhim Al
Ajrun Azhim Al Mohon Tunggu... Lainnya - Saya mengambil jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam

Saya mempunya kegemaran dibidang literasi dan penelitian. Saya sering mengikuti perlombaan dibidang LKTI dan Debat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rebuliding Branding Perpustakaan

26 Maret 2021   19:06 Diperbarui: 2 Maret 2024   21:58 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hallo pustakapedia👋👋👋

Kembali lagi dengan pembahasan opini baru tentang perpustakaan..

Kali ini saya ingin mengangkat pembahasan tentang promosi dalam membranding sebuah perpustakaan..

Sebelum itu apakah pernah dengar tentang promosi?? Brand?? Dan apa aja sih manfaat yg diperoleh??

Okey kita kupas satu persatu..

1. Promosi 

Mungkin banyak banget dari temen-temen yg sudah tau tentang promosi. Bahkan semua orang pernah melakukan promosi baik untuk diri sendiri ataupun yang lain. Apalagi kalau sudah yang berkecimpung di dunia reseller dan jualan.. pasti udah tau seluk beluknya.. ya promosi merupakan suatu aktivitas dalam memberikan info ataupun informasi terkait sesuatu guna mengajak orang lain tau ataupun sadar sehingga memberikan  efek persuasi. Itu merupakan definisi menurut pribadi saya sendiri ya😊😊

Lalu kalau dalam perpustakaan apakah perlu melakukan promosi?? Jawabannya WAJIBBB banget.. karena apa?? Sekarang lebih mudahnya begini ya.. pernah dengarkan kalau ada film yang akan tayang pasti sama tim produksi (ph).nya membuat poster atau bahkan sering ngespill alurmya, pemainnya, atupun yang lain guna membuat orang penasaran dan ingin lihat film tersebut. Itu merupakan salah satu trik pemasaran yg dilakukan oleh tim produksinya..

Alhasil banyak orang yg excited banget buat nonton apalagi pemainnya ganteng-ganteng dam cantik-cantik pasti langsung full tuh bioskopnya🤣🤣 hal ini pula juga harus dilakukan oleh sebuah perpustakaan dalam membangkitkan  gairah para pemustaka agar datangke perpustakaan. Melalui promosi yang dilakukan baik menggunakan poster, pamflet, atau bahkan ngespill sarana dan prasarana yang kece yang ada di perpus ditambahkan lagi pustakawan yang masih cantik-cantik dan ganteng-ganteng.. dijamin pasti langsung banyak yang datang itu.. entah buat lihat pustakawan ataupun mau membaca..🤣🤣

Promosi inilah yang nantinya membuat brand bagi perpustakaan itu sendiri.. kalau tadi udah bahas tentang promosi sekarang lanjut ke sebuah brand. Apasih brand itu?? 

Okey yuk langsung di bahas tentang brand... sebelum itu saya mau tanya dulu ya??

Pasti Pernah dengarkan tentang merk hp Samsung?? APPLE?? Merk pakaian HERMES?? Channel?? LV?? pasti dong kan sering pakai..

Lah itu merupakan salah satu brand pasaran yg sudah mendarah daging dan terkenal di dunia..ketika  orang disuruh nyebutin hp ataupun merk pakaian terkenal pasti kirang lebih akan menjawab brand diatas tadi..mereka seakan-akansudah terdoktrin dan sudah merasa brand tersebut paling mewah dan bagus jika memiliki barang-barang tersebut..

Maka dari itu jikalau perpustakaan tercinta kita mau dicintai dan digemari mau gak mau kita jarus bisa membuat branding perpustakaan sendiri..q

Kenapa?? Karena ketika orang sudah tau tentang perpustakaan maka dia akan langsung merasa ooh perpustakaan itu yg tempatnya enak pustkawannya ramah dan cantik, sarprasnha instagrammable banget ya dan kekinian ituloh..

Ketika sudah demikian maka orang enggak akan malu ataupun sungkan jika datang ke perpustakaan.. karena perpustakaan punya brand sekelas merk hp dan pakaian internasional..

gimana temen² udah pahamkan tentang promosi dan branding perpustakaan..

Hal terakhir yang akan sampaikan yakni manfaat yang bisa didapat apa saja sih??

Jawabanya banyak banget guys.. sebenernya tadi udah beberapa aku singgung sih untuk manfaatnya.. tapi mungkin sekarang mau aku perjelas lagi ya..

Untuk manfaat adalah:

1. Rebuliding branding Perpustakaan 

Yup dalam perpustakaan mungkin sudah banyak hal yang dilakukan oleh pustakawan dalam memajukan perpusnya namun cara-cara tersebut harus terus di upgrade agar sesuai dengan perkembangan zaman agar para pemustaka merasa bahwa perpustakaan adalah tempat yang bisa beradaptasi dengan keadaan zaman. 

Dengan adanya media promosi yang dilakukan melalui sosial media seperti saat ini yang lagi hits adalah Tik Tok. Pustakawan harus dengan gercep memanfaatkan euforia tersebut agar para pemustaka berbondong-bondong datang. Langkah inilah yang akan membuat brand (nama) dari sebuah perpustakaan menjadi trending (terkenal)

2. Tempat idaman bagi para pemustaka

Perpustakaan tidak hanya sebagai tempat sekumpulan buku yang tebal dan banyak saja. Namun perpustakaan sudah harus bertransformasi menjadi tempat yang menyenangkan, idaman, bahkan kehadirannya harus selalu menjadi topik hangat bagi para masyarakat. Hal inilah yang harus dilakukan oleh para pustakawan bagaimana cara membuay perpustakaan tersebut selalu menjadi rujukan tidak  hanya digunakan sebagai tempat membaca namun juga objek lain.. Ketika diluar sanabanyak orang yang suka nongkrong di kafe-kafe maka perpustakaan harus bertransformasi juga. Bukan berarti perpustakaan dirubah menjadi kafe ya.. Namun di dalam perpustakaan bisa ditambahkan area kopi atau biasanya disebut coffe corner. Ketika anak milenial mencari tempat yang bisa dibuat spot foto yang kemudian diup ke ig, tik tok, dan twitter maka perpustakaan juga harus menyediakan spot-spot elite yang instagrammable agar pemustaka betah untuk stay di sana...

Mungkin itu saja tulisan saya yang membahas tentang rebuilding branding perpustakaan. Semoga bisa membantu dalam membangun kembali brand perpustakaan agar tidak kalah saing dengan tempat-tempat lain..

Mohon maaf jika ada salah kata dan kepenulisan

" lakukanlah sesuatu dengan hati jangan pernah melakukan sesuatu karena paksaan. Namun ada kalanya sesorang perlu dipaksa agar mau melakukan sesuatu "

Sampai jumpa👋👋

Boloved 

Ajrun 'Azhim Al As'hal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun