Baru satu semester aku menjalani studi doktoral di sebuah PTN di Jawa Timur. Studi doktoralku adalah by research sehingga tidak ada perkuliahan, langsung bimbingan untuk penelitian disertasi. Alhamdulillah, aku juga dapat beasiswa LPDP sehingga cukup untuk membiayai kualiahku, walaupun tunjangan lainnya distop di tempat kerjaku.
Ini karena statusku cuti dari kerjaan dan harus tugas belajar. Sehingga Gaji pokok bulanan dari tempat kerjaku asal tidak cukup untuk menutupi cicilan KPR bulananku, tapi uang biaya hidup dari beasiswa bisa aku sisihkan untuk menutupi kekurangan lainnya.Â
Ada temen bilang, bahwa studi doktoral adalah jihad fisabilillah, karena mencari ilmu. Jadi inget dulu ketika jadi santri yang juga dianggap berjuang di jalan Allah karena mencari ilmu. Studi S3 ada yang menganggap sebagai jihad karena memang tidak mudah menjalaninya dan harus banyak berkorban dan berjuang.
Banyak temen-temen cerita bahwa dalam menjalani studi S3 banyak yang gagal alias berhenti di tengah jalan, ada yang sakit, kena stroke, bahkan tidak sedikit yang meninggal. Yang luluspun banyak yang melewati batas studi di atas 5 tahun bahkan ada yang 9 tahun baru lulus.
Permasalahanpun datang silih berganti baik secara akademis maupun non akademis. Secara akademis, sering ketidak harmonisan dengan promotor atau pembimbing jadi masalah utama. Aku sendiri sudah mengalaminya, baru semester satu sudah ganti calon promotor karena ada kesalahpahaman. Masalah non teknis juga banyak entah itu masalah ekonomi, masalah keluarga, atau lainnya.
Alhamdulillah, semester ini aku sudah ujian kualifikasi walau banyak revisinya, jalani saja. jalan masih panjang. Terus semangat.
