Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anies Dihina, Fahira Idris yang Tipis Kupingnya

7 November 2019   07:55 Diperbarui: 7 November 2019   12:46 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ade Armando, Anies Baswedan diedit berwajah Joker, dan Fahira Idris - Kolase Warta Kota

Maaf, saya memang agak bingung dengan logika berpikir Fahira Idris, anggota DPD RI yang juga merupakan Putri Fahmi Idris, Mantan Menteri era Orde baru.

Fahira pernah kritik Jokowi agar seorang pemimpin itu tidak boleh tipis kupingnya, harus kebal terhadap hinaan, dan ternyata Jokowi belum sekalipun melaporkan orang yang menghinanya. Meskipun sejak jadi Gubernur DKI Jakarta, sampai jadi Presiden RI ia kerap dihina.

Justeru saya aneh, kok ketika Anies Baswedan yang di bully dan dihina, malah Fahira Idris yang tipis kupingnya. Pertanyaan dibenak saya, apa sih sebetulnya yang dibela Fahira sebagai Anggota DPD.? Membela kebenaran atau karena keberpihakan.

Fahira masih ingat gak dengan ucapannya sendiri, bahwa pemimpin itu harus kebal dihina, tidak boleh tipis kupingnya. Padahal Anies tidak tipis kupingnya, dan kebal dari hinaan, kenapa justeru Fahira yang malah sensitif terhadap hinaan yang bukan terhadap dirinya.

Manusia itu yang dipegang ucapannya, kalau kerbau yang dipegang tanduknya, tapi kalau ular, jangan pegang ekornya, karena akan dipatuk oleh kepalanya.

Sensitivitas seorang wakil rakyat itu adalah rasa kepedulian terhadap keadaan sosial masyarakat, beda dengan sensitivitas seorang politsi, yang cenderung berpihak kepada kepentingan kelompok.

Kemana Fahira Idris ketika Jokowi dibikin karikatur oleh Majalah Tempo, hidung Jokowi dibikin seperti hidung Pinokio, pastinya Fahira terbahak-bahak melihat tampilan sampul Majalah Tempo tersebut, tidak merasa kalau Presidennya sedang dihina. Tanya kenapa.?

Karena Fahira bukanlah bagian dari kelompok Jokowi, Fahira bukan pendukung Jokowi. Fahira bisa melaporkan Ade Armando yang telah menghina Anies Baswedan, karena Fahira pendukung Anies Baswedan, itu tidak bisa dibantah oleh Fahira.

Dalam sebuah debat di televisi dengan Ade Armando, seperti yang saya kutip dari Tribunews.com, Fahira Idris menjelaskan ia melaporkan Ade Armando lantaran, banyak pihak yang mendesaknya untuk melakukan hal tersebut.

Ia mengaku ratusan orang memintanya mempolisikan Ade Armando lantaran mengunggah meme Anies Baswedan serupa Joker.

"Karena sudah banyak sekali yang mengajukan keberatan," ucap Fahira Idris.

Lebih jauh Fahira Idris mengaku melaporkan Ade Armando bukan karena dirinya adalah pendukung Anies Baswedan, melainkan karena ia seorang anggota DPD yang mewakili suara warga Jakarta.

Kalau melihat dari pengakuan Fahira Idris diatas, dia melaporkan Ade Armando atas desakan masyarakat, sebagai anggota DPD dia mewakili suara warga masyarakat Jakarta. Pertanyaanya adalah, bagaimana kalau seandainya ada masyarakat yang meminta dia untuk melaporkan penghina Presiden, apakah dia bersedia melaporkan.?

Ade Armando menanggapi pernyataan Fahira Idris, bahkan dia menyinggung pernyataan Fahira satu tahun yang lalu, saat Presiden Jokowi dihina.

Ade Armando mengatakan Fahira Idris pernah berpendapat seorang pemimpin tak boleh cepat marah apabila dihina.

"Seorang pemimpin tak boleh tipis telingannya," kata Ade Armando meniru ucapan Fahira Idris.

Fahira hanya diam seribu bahasa mendengar ocehan Ade Armando. Ade malah mengingatkan Fahira, sebagai seorang anggota DPD harusnya sensitif terhadap apa yang sedang menjadi pembahasan masyarakat terkait usulan anggaran fantastis di Pemprov DKI Jakarta.

Memang perbuatan Ade Armando juga tidak bisa dibenarkan, meskipun maksudnya untuk mengkritisi Anies Baswedan terkait usulan anggaran di Pemprov DKI Jakarta, namun cara-cara sarkastik yang dilakukan Ade, adalah menyerang pribadi Anies, bukan kebijakannya.

Ade Armando sempat mempertanyakan kapasitas Fahira Idris dalam melaporkannya, atas dasar sebagai siapa. Karena menurutnya seharusnya yang bisa melaporkan dia itu Anies Baswedan sendiri, bukan orang lain.

Tapi persoalannya, Fahira tidak melaporkan Ade Armando dengan tuduhan penghinaan dan pencemaran nama baik. Fahira melaporkan Ade terkait dengan UU ITE.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Fahira Idris, melaporkan akun Facebook atas nama Ade Armando atas dugaan perubahan terhadap bentuk dokumen dan atau informasi elektronik atas foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Laporan tersebut terdaftar dalam nomor laporan LP/7057/XI/2019/PMJ/Dit. Reskrimsus, tanggal 1 November 2019.

Kesimpulan saya, Fahira Idris memang punya kepentingan membela Anies Baswedan, bukan semata-mata karena desakan masyarakat, dan itu harus diakui oleh Fahira Idris. 

Biar bagaimanpun, masyarakat sangat tahu dari berbagai postingannya di Twitter, bahwa dia termasuk pendukung militan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Kalau sebagai masyarakat Umum sih sah-sah saja, tapi kalau sebagai anggota DPD RI, seharusnya dia juga memiliki sensitivitas terhadap keluhan masyarakat Jakarta, menyangkut usulan anggaran Pemprov DKI Jakarta sangat nilainya sangat fantastis.

Karena fungsinya sebagai anggota dewan adalah mengawasi anggaran Pemerintah, dan kinerja pemerintah. Itu adalah tugas pokok seorang anggota Dewan. Bukan cuma sensitif saat Gubernur pujaannya dihina dan di bully.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun