Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Gerakan Separatis dan Kepentingan Pihak Ketiga

23 Agustus 2019   21:12 Diperbarui: 23 Agustus 2019   21:12 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: suaradewan.com

Dan itulah Cobaan dunia yang diterima rakyat negara tersebut saat ini, karena tidak pandai bersyukur, tidak mau menerima keadaan, dan ingin menikmati hidup sesuai dengan yang diinginkan. Akhirnya Hidup seperti kerakap diatas Batu, hidup segan matipun tak mau.

Inilah juga gejolak yang sedang terjadi di Papua, seakan-akan kaum separatis meniadakan perubahan yang sudah dilakukan Pemerintah, bahkan Pemerintah Indonesia dianggap sebagai kolonial, yang menjajah rakyat Papua.

Memang tidak seluruh rakyat Papua seperti itu, tapi kaum separatis yang sudah menikmati berbagai bantuan pihak ketiga, sudah mulai bermimpi dengan segala kesenangan hidup menikmati kemerdekaan Papua, namun mereka tidak menyadari kalau mereka pun akan masuk kemulut buaya.

Bayangkan BBM satu harga tidak dianggap sama mereka, bahkan dianggap tidak ada. Beberapa daerah yang sudah menikmati listrik setelah puluhan tahun bergelap gulita, tidak disyukuri sebagai sebuah perubahan yang nyata.

Beberapa pembangunan fisik yang direalisasikan agar Papua tidak tertinggal dengan daerah yang lainnya, bagi kaum separatis itupun tidak ada artinya, hanya kemerdekaan yang mereka inginkan, mereka terus bergerak mempengaruhi masyarakat Papua sesuai dengan pesanan Tuannya diluar negeri sana.

Bukannya tidak Ikut merasakan apa yang dirasakan saudara kita di Papua, penderitaan mereka sejak jaman orde baru sangatlah mengganggu pikiran, bagaimana tidak, daerah yang begitu Kaya tapi rakyatnya miskin papa.

Sementara negara yang mengeruk kekayaan Sumber daya alamnya, bisa memakmurkan dan mensejahterakan rakyatnya. Indonesia sendiri tidak makmur karena kekayaan Sumber daya alarm tersebut, karena hanya sedikit sekali bagian yang didapat Indonesia.

Inikan sesuatu yang sangat ironis. Sekarang semua situasi itu sedang dibalikkan Pemerintah, namun tetap tidak bisa diterima oleh kaum separatis.

Karena apa.? Karena dibelakang mereka adalah negara yang sebagian sumber penghasilannya sudah dirampas kembali oleh Pemerintah Indonesia, itu yang membuat mereka gusar, dan berusaha mempengaruhi rakyat Papua untuk menuntut kemerdekaan.

Mereka tidak rela Indonesia mengambil alih hasil kekayaan Sumber daya alam Papua, yang selama puluhan tahun bisa membuat negara mereka Kaya raya, itulah makanya mereka menggunakan para pembangkang di Papua sebagai Proxynya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun