Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Perangkap Sesat yang Menjerat Prabowo

6 Mei 2019   21:00 Diperbarui: 6 Mei 2019   21:09 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief menyoal perangkap sesat terhadap Prabowo yang dilakukan "Setan Gundul," saya sudah menuliskan beberapa artikel tentang itu.

Perangkap tersebut Modus awalnya memang memberikan imformasi kalau Prabowo-Sandi sudah menang 62%, dan sayangnya lagi-lagi Prabowo tidak berusaha untuk cross check.

Bisa dimaklumi, karena memang kemenangan adalah obsesi dalam setiap pertarungan, menjadi Presiden adalah impian Prabowo yang belum tercapai, jadi wajar kalau dia meresponnya secara berlebihan.

Imformasi menyesatkan tersebutlah yang dijadikan alat untuk mendelegitimasi semua hasil perhitungan, baik hasil lembaga survei, maupun oleh KPU, lewat "Narasi kecurangan" yang dihembuskan secara terus menerus, untuk meyakinkan masyarakat bahwa KPU diintervensi Pemerintah.

Padahal itu semua adalah bagian dari skenario untuk melakukan "People Power," artinya setelah ketidakpercayaan terbangun, maka langkah selanjutnya adalah merencanakan huru-hara.

Inilah tidak ada memfilteri diinternal Prabowo, namun SBY dan Demokrat cukup jeli membaca situasi dan arah yang sedang dibangun, makanya SBY dua kali memberikan respon via Surat melalui kadernya.

Yang sangat disayangkan, terlalu banyak orang yang ingin mendukung gerakan ini, seakan-akan mereka tidak lagi melihat bahaya perpecahan, Karena mereka sudah tersulut emosinya oleh Narasi kecurangan, dan itu dipercayai secara gamblang tanpa lagi memikirkan keutuhan bangsa.

Lihat saja para penyusup pun sudah menyiapkan berbagai property untuk meletupkan suasana, Salah satunya Bom, yang pelakunya sudah ditangkap aparat. Tokoh-tokoh Nasional yang ada disekitar Prabowo malah bersuka cita mendukung gerakan ini.

Lihat saja Amien Rais tidak henti-hentinya menghembuskan Narasi negatif, yang menganggap KPU sebagai alat dari Rezim Jokowi, yang bisa disetir untuk memenuhi kepentingan Jokowi. Padahal sudah jelas KPU adalah lembaga independen, yang komisionernya dipilih oleh DPR lewat uji kelayakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun