"Amal yang paling dicintai Allah adalah menjaga Lisan"
Dengan bebasnya mengekspresikan pendapat dan pikiran disosial media, kadang membuat seseorang lupa etika diruang publik, sehingga membuka aib orang lain sudah dianggap suatu Hal yang biasa, padahal menjaga Tulisan adalah Juga merupakan Cara menjaga Lisan.
Kemampuan menjaga Lisan ada bagian dari menahan Hawa nafsu dari perbuatan Gibah. Jelas menjaga Lisan adalah Juga bagian dari moral dan etika.  Meskipun godaan untuk melakukan Gibah  selalu terbuka, namun hendaknya sebagai Muslim mampu menjaga Akhlak Dan keislamannya dalam bersosialisasi media. Karena ketika Kita ikut menyebarkan kabar bohong, maka Kita pun Akan diminta pertanggungjawabannya.
Situasi menjelang Pilpres 2019 benar-benar sudah semakin mengkuatirkan, gesekan perbedaan dan selisih pendapat sudah mendekati perpecahan. Padahal asalnya cuma perbedaan pilihan, namun Hal yang sederhana tersebut sudah semakin membuat jarak antara satu dengan yang lainnya. Yang patut diwaspadai adalah adanya pihak yang memang sengaja ingin menciptakan Chaos dari setiap peristiwa yang terjadi. Sebagai masyarakat Kita harus kritis menyikapi setiap situasi.
Tidak ada yang mengharapkan situasi seperti itu, namun kondisi sosial media yang semakin tidak kondusif, maka situasi tersebut tidak bisa dihindari. Tegaknya sebuah aturan yang tegaslah yang mampu memperbaiki kondisi tersebut, dan itu tentunya merupakan domain admin sosial medianya.
Kalaulah menjaga Lisan saja merupakan sebuah Amal yang dicintai Allah, bukankah seharusnya sebagai umatnya sudah menjadi kewajiban untuk mematuhi dan menaatinya.Â
Di Platform sosial media manapun Saya rasa Ada aturan yang harus dipatuhi oleh penggunanya, alangkah baiknya kalau sebagai pengguna Kita bisa disiplin dengan aturan yang diterapkan.
Bagi Saya pribadi Menjaga Lisan itu bagian dari menjaga Marwah Agama, karena Lisan seseorang representative dari Akhlak dan Agama yang dianutnya, baik seseorang secara Lisan maka baik Pula akhlaknya, baik akhlaknya maka baik pula agama dan keyakinannya.
Tulisan ini sebetulnya lebih kepada untuk mengingatkan diri Saya sendiri, karena kemampuan Saya dalam menjaga lisanpun belumlah bisa menjadi teladan. Tulisan ini merupakan muhasabah diri, jika bermanfaat bagi yang membaca, Alhamdulillah..