Mohon tunggu...
Dayangsumbi
Dayangsumbi Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Musik, Filosofi

Blogger Writer and Amateur Analys, S.Komedi

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Interpretasi Lagu

4 Desember 2021   21:00 Diperbarui: 13 Maret 2022   15:53 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Freepic/Pexels

Lagu Greenday dengan judul "Ordinary World" sangat mengasyikan untuk didengarkan karena musiknya begitu tenang dan liriknya membuat kita berpikir lebih dalam “apakah kita sudah bersyukur akan hidup ini ?”

Lagu yang di tulis oleh Billie Joe Armstrong, Mike dirnt & Tre cool dan di produksi oleh mereka juga ini di rilis pada tanggal 7 Oktober 2016 pada album Revolution Radio. Lagu ini juga menjadi soundtrack serta judul film dari film “Ordinary World” yang di sutradarai oleh lee kirk. Apakah kalian sudah nonton ?

Memaknai lagu ini dari sudut pandang yang biasa-biasa saja dan dari orang yang biasa-biasa saja memang ya… biasa saja hehehehe. Tetapi mungkin bagi segelintir orang, lagu ini menarik hati kecilnya untuk mempertanyakan lebih dalam tentang hidup supaya lebih bersyukur.

Sebagai orang yang hidupnya biasa-biasa saja bermimpi menemukan kota yang dapat menghantarkan kecemerlangan karir dan dapat memperoleh banyak uang di dunia yang biasa ini adalah sebuah pelepas dahaga, seperti para musafir yang berjalan di tengah gurun pasir gersang yang seketika menemukan oase. Menurut sudut pandang saya tentang lagu ini begini :

 “where can I find the city of shining light in ordinary world ?”

 “Di mana aku bisa temukan kota yang bersinar di dunia yang sederhana ini ?”

Kaya raya, banyak uang dan harta benda yang dapat di warisi ke anak cucu adalah harapan semua orang, supaya keluarganya dapat hidup nyaman di dunia yang biasa ini, supaya mereka tidak merasakan kesusahan hidup para pengais receh.

“How can I leave a buried treasure behind, in ordinary world ?”

“Bagaimana bisa aku tinggalkan harta yang terkubur di belakang, di dunia yang sederhana ini ?”

Ya, hari ke hari berlalu begitu saja bagi seorang pemimpi yang sedang berada di tanah kelahirannya yang biasa ini. Melakukan aktivitas yang biasa-biasa saja, seperti yang dilakukan seorang pemuda kebanyakan di kota. Hari-harinya dilalui dengan bekerja, mengulang kegiatan yang sama sepekan penuh.

“The days into years roll by, it’s where that I live until I die. Ordinary world”

Hari ke hari tahun berlalu, di tempat aku hidup sampai nanti aku mati. Oh dunia yang sederhana ini”

Pemuda biasanya yang sering tidur larut malam, yang sering berkumpul bersama teman-temannya di suatu tempat untuk saling bertukar cerita dan berbagi tawa. Di tengah malam berharap melihat bintang jatuh dan pelan-pelan berbisik kecil tentang harapannya, membuat permintaan yang siapa tahu mimpinya terkabulkan. Tiba-tiba, perkumpulannya saling bertanya “apa yang kau pinta jika melihat ada bintang jatuh di dunia yang biasa ini ?

“what would you wish if you saw a shooting star in ordinary world ?”

“Apa yang kau pinta bila melihat bintang jatuh di dunia yang sederhana ini ?”

Kemudian perkumpulan itu pun saling bercerita, menceritakan perjalanan mereka yang telah mereka lalui bersama, seperti menyusuri lorong-lorong kecil, jalan-jalan setapak ditengah hutan, megahnya kota sampai melihat indahnya senja di hamparan pasir yang luas di dunia yang sederhana ini. Lalu mereka tersadar apasih pentingnya kaya raya, hidup cukup dengan hati yang berbahagia itu sudah lebih dari cukup bagi mereka di dunia yang sederhana dan biasa saja ini. Tawa mereka pun pecah ketika bercerita tentang hal-hal di masa lalu mereka.

“I’d walk to the end of the earth and afar in ordinary world”

“Aku akan terus menjalani ini sampai dunia berakhir dan terus menjalaninya di dunia yang sederhana ini”

Mereka begitu menikmati hidupnya seakan-akan mereka berkata “Tuhan kita tidak kaya, tapi apa yang kita miliki ini sudah lebih dari cukup di dunia yang sederhana ini ” mereka bersyukur walaupun tak satu kata pun ucapan syukur keluar dari mulutnya. Rasa syukur mereka tidak lagi berupa ucapan, tetapi dengan tindakan dalam hidupnya, yaitu dengan menikmati hidup itu sendiri.

“Baby, I don’t have much but what we have is more than enough. Ordinary world”

“Oh kekasihku, aku tak kaya tapi apa yang kita miliki sudah lebih dari cukup. oh dunia yang sederhana ini”

Begitu dalam bukan ? mengantarkan kita untuk segera merenungi lebih dalam makna bersyukur. Apalagi ketika mendengarkan lagu ini dibarengi dengan segelas kopi atau teh, biskuit dan jangan lupa sebungkus kretek. Alunan petikannya membuat kita yang mendengarkan begitu tenang, menambah masuk lebih dalam lagi kekondisi yang pas untuk merenungi apa yang telah kita lalui.

Rasa Syukur yang menurut rumi dalam kitabnya Fihi Ma Fihi adalah "  Seperti anak bayi menghisap puting ibunya, meski payudara itu dipenuhi susu, selama bayi itu tidak menghisapnya maka susu itu tidak akan mengalir." maka nikmatilah dan jalanilah hidup karena hidup kita sepenuhnya sudah penuh dengan nikmat, walaupun terasa sulit dan penuh liku, tetaplah syukuri dengan cara menjalani dengan kebahagiaan hati di kehidupan ini.

" Seorang hamba yang berakal sempurna, ialah dia yang bersyukur atas kesulitan yang nampak maupun samar, sebab keduanya merupakan  pilihan yang diberikan Allah kepadanya. " Jika para sahabat di hadapkan pada peperangan dan dalam peperangan itu mereka di wajibkan untuk tersenyum dan tidak mengeluh apalagi bermuka suram kepada lawannya. Sebab, senyumnya dapat menghilangkan rasa benci dan kemarahannya. Maka, kenapa kita tidak tersenyum dan berbahagia di hadapan kesulitan, supaya Tuhan memberikan kepada kita nikmat yang lebih.

Ya, lagu memang dapat di interpretasikan berbeda-beda sesuai pengalaman dan imajinasi dari si pendengar, tapi lebih dari itu “Apakah kita sudah bersyukur dalam hidup di dunia yang sederhana dan biasa ini ?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun